Mohon tunggu...
nurul hidayah
nurul hidayah Mohon Tunggu... Guru - Guru Muslim

Guru muslimah yang ingin mendidik generasi berkepribadian Islam yang tangguh.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hijrah dari Paham Islam "Apa Adanya"

14 September 2019   20:19 Diperbarui: 14 September 2019   20:38 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah aku terlahir di keluarga muslim. Karenanya tentulah sejak kecil aku sudah mulai mengenal Islam. Begitupun pada umumnya saudara-saudaraku seaqidah yang lain yang terlahir di keluarga muslim. Sudah menjadi lumrah, anak-anak mereka mulai dikenalkan Islam sejak usia dini. Ada yang dimasukkan di lembaga-lembaga sekolah agama bahkan di lembaga-lembaga pesantren.  

Tidak jauh berbeda dengan diriku. Aku pernah mengenyam bangku madrasah sepulang sekolah SD di siang hari menjelang sore. Dilanjutkan malam harinya mengaji AlQuran plus ada kajian kitabnya sepulang ngaji. Dan itu sudah menjadi rutinitas anak-anak di kampungku saat itu hingga masih berjalan sampai saat ini.

Dalam proses aku mencari ilmu tersebut, tentulah banyak ilmu yang sudah kudapat.

Namun tidak ada yang aneh yang kurasakan. Karena saat itu aku memahami tentang Islam apa adanya. Yang kupahami tentang seputar kewajiban dalam Islam sebagaimana dalam rukun Islam ada 5. Yaitu Syahadat, Sholat, puasa, zakat dan haji bagi yang mampu. Sedangkan tentang kewajiban menutup aurat, aku merasa tidak begitu ada tuntutan karena aku memahaminya kewajiban menutup aurat itu lebih ditekankan di dalam sholat. Sedangkan di luar sholat hanyalah asaz kepantasan dan kesopanan saja.

Begitulah sepertinya realita saudara muslim kebanyakan yang ada saat itu. Akibat dari paham Islam apa adanya  ini kebanyakan hanya mencukupkan diri dengan memperbanyak ibadah mahdhoh saja. Sedangkan untuk melihat di sekelilingnya apakah sudah sesuai dengan aturan agama atau tidak, tidak perlu diambil pusing biarlah itu urusan mereka.

Namun saat di bangku kuliah, aku menambah kegiatanku mengkaji Islam. Tidak berbeda dari yang aku pahami sebelumnya tentang Islam, tapi ada yang aku dapatkan lebih dari sebelumnya. Aku mulai mengenal Islam sesungguhnya.

Ternyata Islam adalah agama universal yang sempurna. Yang memiliki pemikiran terangkai dengan metode pelaksanaanya.

Dalam pemikiran Islam yang dikenal dengan fikrah terdiri dari Aqidah, dan hukum syariah yang mengatur 3 hubungan yaitu: 1) manusia dengan Tuhannya, 2) manusia dengan manusia lainnya dan 3)manusia dengan dirinya. Contoh: keimanan pada Al-Quran dan as-Sunnah serta hukum-hukum syariah seperti hukum sholat, shaum (puasa), haji, kewajiban memberi makan fakir miskin dsb, semua ini termasuk fikrah.

Sedangkan metode pelaksanaannya dari pemikiran dalam Islam atau yang disebut thariqah, yaitu berisi hukum-hukum yang mengatur  tentang: 1)penerapan dari fikrah, 2)penjagaan terhadap fikrah dan 3)penyebaran fikrah. Contoh adanya hukum kewajiban memberi makan fakir miskin, maka metode supaya fakir miskin terjamin makannya, Al-Qur'an dan as-Sunnah menetapkan adanya hukum nafkah antara ahli waris,hukum zakat, hukum pemberian negara kepada para fakir dan hukum wajibnya negara menjamin kebutuhan pokok warganya. Semua ini termasuk thariqah. Dari situ aku mulai tahu dan sadar bahwa  Islam adalah sebuah ideologi yang layak menjadi pandangan hidup umat manusia dan mampu menyelesaikan segala persoalan hidup manusia.

"Tapi kenapa ya aku tak paham dari dulu..? apakah pemahaman ilmu sengaja disembunyikan" begitu gumanku. Karena aku merasa seperti ada skenario yang dengan sengaja ingin menyembunyikan ilmu atau pemahaman yang haq ini karena dikhawatirkan bisa membangkitkan kesadaran umat Islam.

Sejak tau Islam yang sebenarnya, sejak itu pula ternyata aku bisa paham Islam tidak apa adanya. Kenapa bisa begitu? Penasaran..? Yuk baca terus tulisan ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun