Allah SWT menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi-Nya dalam bentuk berbahasa Arab dan diturunkan di negara Arab. Arab merupakan negara yang masyarakatnya terkenal dengan kentalnya fanatisme kesukuan. Selain itu, orang Arab juga terkenal tegas dalam perkataan bahkan mereka juga sering sekali memakai sebuah kata yang berfungsi untuk menguatkan perkataannya yang mana sering disebut dengan sumpah.
Al-Qur'an dalam menyampaikan pesan yang terkandung di dalamnya, ia menggunakan beberapa metode yang telah masyhur seperti melalui kisah-kisah, selain melalui kisah juga ada metode lain yakni amtsal (perumpamaan), aqsam (sumpah), jadal (perdebatan) dan lain sebagainya.
Setiap metode pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda, seperti halnya kisah-kisah merupakan metode terbanyak yang dipakai dalam penyampaian pesan Al-Qur'an karena menurut tabi'at manusiawi, manusia baik dulu maupun saat ini mereka selalu menyukai kisah. Al-Qur'an juga memakai sumpah dalam penyampaian pesan, sumpah digunakan sebagai metode karena orang Arab sering melakukan sumpah untuk menguatkan perkataannya.
Dalam makalah ini, kami akan membahas salah satu metode penyampaian pesan yang dilakukan Al-Qur'an yakni sumpah. Kami akan membahas pengertian sumpah dalam Al-Qur'an, macam-macamnya, serta tujuan melakukan sumpah.
- Pengertian Sumpah
Menurut Manna' al
Menurut Manna' al-Qaththan, lafadz aqsam merupakan bentuk jamak dari lafadz qasam. Secara bahasa makna dari lafadz qasam sendiri disamakan dengan hilf dan yamin. Sighat asli yang digunakan untuk sumpah adalah  aqsama atau ahlafa yang dimutaadikan dengan ba' yang diikuti oleh muqsam bih, kemudian muqsam alaih yang mana biasa disebut dengan jawab dari sumpah, seperti firman Allah dalam surat al-Nahl: 38,
Artinya: "Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati."[1]
Dalam kitab al-Mausu'ah al-Qur'aniyyah al-Mutakhashshishah disebutkan bahwa qasam menurut bahasa berarti sumpah, lafadz qasama merupakan fiil madli yang berasal dari isim masdar aqsama yuqsimu iqsaaman.[2]
Definisi qasam secara istilah menurut Manna' bin Khalil al-Qaththan adalah:[3]
"Mengikat atau meyakinkan jiwa seseorang untuk menolak atau menerima sesuatu. Dengan menggunakan lafadz yang agung menurut orang yang bersumpah baik secara hakiki ataupun i'tiqad."
"Menguatkan sesuatu dengan disertai penyebutan sesuatu yang memiliki kedudukan lebih tinggi dengan menyertakan huruf wawu atau selainnya"