Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menghapus Jejak Karbon "Listrik" di Australia

13 Agustus 2022   09:39 Diperbarui: 13 Agustus 2022   10:01 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak Karbon. Sumber foto: fexel.com,pixabay 

Di tanah air, satu-satunya penyedia energi listrik rumah tangga adalah PLN. Di Australia ternyata berbeda. Ada banyak provider listrik yang dapat dipilih. Usai menandatangani kontrak rumah, saya dihubungi oleh Energyaustralia, sebuah provider listrik yang sepertinya bekerja sama dengan agen properti saya. Tanpa berpikir panjang saya langsung menyetujui berlangganan dengan provider tersebut. Saya tak punya banyak waktu untuk membandingkan dengan provider lain karena mepet harus pindahan. Sudahlah, yang penting saat pindah, rumah sudah menyala.

Hari ini saya baru mengecek akun listrik saya. Ternyata ada opsi "carbon neutral" nya. Pada umumnya listrik dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Proses ini tak hanya menghasilkan energi listrik melainkan juga karbon dioksida. Karbon dioksida ditengarai sebagai salah satu gas rumah kaca yang pada akhirnya berkontribusi terhadap perubahan iklim. 

Hmmm...sesederhana menyalakan lampu di rumah atau mengisi daya HP ternyata berefek terhadap lingkungan. Nah, melalui program Carbon Neutral, provider akan menghitung jumlah karbon dioksida yang kita hasilkan berdasarkan jumlah pemakaian listrik di rumah kita. Berdasarkan jumlah tersebut, perusahaan akan mengeluarkan dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang berkontribusi terhadap pengurangan atau pencegahan emisi karbon. Idealnya sih kita menggunakan renewable energy yang nyaris zero carbon emission semisal listrik yang berasal dari pembangkit tenaga air, sinar matahari, maupun angin. Namun, jika kondisi ideal belum tercapai langkah kecil melalui carbon neutral ini tentu bias menjadi salah satu pilihan.

Berdasarkan opsi Carbon Neutral yang dipilih konsumen, nantinya provider akan menyuplai sejumlah dana untuk kegiatan yang dikenal Climate Actions. Salah satu Climate Action yang turut didanai Energyaustralia kabarnya yaitu Projek Geotermal Indonesia di pulau Jawa. Wah, ada nama Indonesia nih. Jadi makin semangat untuk bergabung dengan program Carbon Neutral ini. Projek yang bernama Wayang Windu Fase II ini diharapkan menghasilkan enerrgi listrik yang berasal dari panas bumi untuk menyuplai listrik di wilayah Jawa, Madura dan Bali (JAMALI). Projek ini juga tentunya memberikan keuntungan lain bagi komunitas lokal yaitu membuka lapangan pekerjaan. Urusan listrik ternyata bisa nyambung ke mana-mana ya.

Climate Actions lainnya yaitu Projek Pengelolaan sampah padat  di Brazil, The Santa Rosa Centre for Solid Waste Treatment yang dikenal dengan CTR Rio. CTR Rio ini mirip dengan Tempat Pembuangan Akhir sampah atau TPA. Dulunya TPA Rio ini sangat beracun dan jauh dari sanitasi. Kini tempat tersebut lebih tertata. Gas metan yang dihasilkan dari TPA ini dikonversi menjadi karbondioksida. Gas metan memiliki efek lebih parah dari sisi efek rumah kaca dibanding karbondioksida. Ke depannya, gas metan yang dihasilkan dari menumpuknya sampah di tempat tersebut diharapkan dapat dikonversi menjadi energi. Climate actions lain yang terhubung dengan energyaustralia adalah projek Wind Farm yaitu menggunakan tenaga angina untuk memproduksi listrik di India. Ada juga projek pencegahan kebakaran semak di Australia, konservasi hutan lokal Australia serta penerangan terbarukan di India. Kita bias ikut berkontribusi terhadap kegiatan tadi dengan join carbon neutral melalui akun listrik kita. Kecil sih penganruhnya jika hanya dilakukan oleh satu dua orang. Akan tetapi hal kecil tadi dapat berdampak besar saat dilakukan oleh banyak orang.

Untuk gabung dengan Carbon Neutral ini apakah harus membayar? Katanya sih gratis bagi konsumen energyaustralia. Kalau bayar saya juga agak mikir-mikir kayaknya. Hahaha... biasalah, ekonomi seringkali jadi pertimbangan utama dibanding lingkungan. Padahal kalaupun kita memiliki uang banyak namun lingkungan rusak, tentunya kita tak bisa hidup dengan nyaman.

Beneran gratis? Belum saya buktikan sih karena belum bisa bergabung saat ini. Konsumen baru bisa bergabung setelah menjadi pelanggan selama enam bulan. Pintar juga provider untuk mengikat pelanggan agar setia. Bulan depan baru deh saya bisa bergabung dengan program ini. Hanya tinggal klik di akun listrik. Kalau sudah bergabung, enggak serta merta kita bisa menggunakan listik seenaknya juga. Sedapat mungkin penggunaan listrik dihemat demi kelestarian bumi dan dompet, eh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun