Semenjak Virus Corona (Covid-19) diumumkan di Indonesia, Pemerintah langsung memberikan langkah-langkah untuk memutus rantai penularan Covid-19. Tentu ini berdampak kepada para pelajar di Indonesia, bahkan di seluruh dunia, yaitu Home Learning (Belajar di Rumah).
Mulai dari jenjang pendidikan TK hingga kuliah, diberikan pembelajaran jarak jauh, melalui media elektronik, yaitu smartphone, laptop, dan komputer.
Waktu berlangsungnya Belajar di Rumah sama seperti di sekolah, tetapi saat memasuki bulan Ramadhan, waktu pembelajaran berlangsung hanya 4 jam dan sehari terdapat 2 mata pelajaran, serta lebih diringankan tugasnya.
Pembelajaran yang diberikan sangat beragam, yaitu mengerjakan soal, membuat video, membuat TTS, memberi tanggapan artikel, membuat power point, mengisi agenda selama Ramadhan, dan menulis di kompasiana seperti saat ini. Platform yang digunakan, yaitu Google Classroom, Google Formulir, Quizizz, dan Zoom.
1. Materi/tugas masih kurang dimengerti bagi para pelajar.
2. Keterbatasan jaringan, seperti kurang adanya sinyal pada suatu wilayah, bahkan harus tetap mengisi kuota agar tetap update adanya tugas.
3. Kurang respons dari para guru, di saat ketidak mengertian menyerang, maka harus menanyakan kepada guru yang membuat soal tersebut. Tetapi, terkadang para guru sangat lambat dalam merespons sehingga tugas tersebut dapat tertunda dalam pengerjaannya.
4. Penyimpanan smartphone yang terkadang masih sangat minim untuk men-download aplikasi yang disarankan guru untuk melakukan pembelajaran.
Dan kelebihannya, yaitu :