Mohon tunggu...
nurul anisa
nurul anisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Parso; Penyedia Perlengkapan Mayat Tanpa Upah

28 April 2019   16:49 Diperbarui: 29 April 2019   09:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parso, begitulah orang-orang memanggilnya. Namun nama aslinya ialah Sugiman, lahir di Jepara, 11 Mei 1971. Bertempat tinggal di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Besar tanpa seorang ibu, sebab ibu beliau wafat ketika beliau baru lahir. Beliau dirawat oleh kedua kakaknya yang juga masih kecil, dan juga tantenya. Disusui tantenya yang kebetulan juga habis melahirkan. Sejak kecil beliau memang tidak tinggal di satu tempat, melainkan bergantian di rumah saudaranya yang mau mengurusnya.

Beliau hanya lulus Sekolah Dasar (SD), namun juga beliau pernah mondok disalah satu pesantren. Di waktu kecil, ketika usia beliau kurang lebih delapan tahun, beliau pernah ikut transmigran ke kalimantan menyusul kakak pertamanya yang lebih dulu pindah ke sana. Ketika di sana, beliau sudah di suguhkan rumah kosong dari pemerintah untuk beliau huni. Namun nasib malang menimpa beliau, beliau tak sengaja menjatuhkan obor yang kemudian melahab habis rumahnya. Dan saking takutnya, beliau pun akhirnya pulang kembali ke jawa dengan sedikit uang yang beliau punya, dan juga nebeng truk-truk yang satu arah dengan beliau untuk mengurangi biaya perjalanan. Dan sesampainya di rumah, beliau pun ikut bekerja saudara-saudaranya.

Beliau belajar "nukang kayu" sejak beliau berusia sepuluh tahun, belajar di berbagai tempat, hingga beliau menjadi seorang tukang kayu yang terbilang cukup profesional, segala furniture yang beliau buat tak pernah salah ukuran dan selalu sesuai dengan keinginan pelanggan. Namun beliau belum pernah mencoba membuka mebel sendiri, karena menurut beliau, membuat mebel sendiri itu membutuhkan modal yang cukup banyak, belum lagi jika ada kesalahan dan kerugian. Maka dari itu, hingga kini beliau masih hanya menjadi karyawan, padahal beliau menjadi tukang kayu sudah hampir empat puluh tahun, tentunya sudah dapat di pastikan bahwa pekerjaan beliau sudah sangat bagus.

Beliau menikah dengan seorang wanita cantik bernama ibu Rohmiati dan memiliki dua putri, beliau kini tinggal di Desa Tengguli Rt03 Rw03 Bangsri Jepara. Di rumah beliau, hampir semua yang beliau bisa kerjakan, beliau buat sendiri, seperti halnya daun pintu, kusen, bufet, meja, almari, bahkan keramik lantai pun beliau kerjakan sendiri. Menurut beliau, selama saya bisa mengerjakannya kenapa harus minta bantuan orang lain.

Selain tukang kayu, beliau dipercaya oleh warga dan ketua RT untuk menjadi penjaga uang kas kematian. Meskipun tidak mendapat upah, namun beliau ikhlas menjaganya. Jadi, jika ada warga yang meninggal beliau yang membelanjakan perlengkapan-perlengkapannya dari uang kas. Seperti kain kafan, nisan, dan perlengkapan untuk memandikan mayat. Dan setelah membelanjakan perlengkapan mayat, beliau selalu membantu menggali kubur. Hal ini sudah hampir dua belas tahun beliau lakoni, ikhlas dan tabah meskipun tanpa upah sama sekali, padahal jika ada uang kas yang hilang, beliau selalu menggantinya.

Kulit keriput, serta ubannya menandakan usianya yang kini sudah tak muda lagi, namun keikhlasan dan tanggung jawab akan keluarganya sungguh besar.

(Oleh Anisa)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun