Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Mantili hingga Kini, Perempuan Tetap Pendekar

7 April 2021   13:19 Diperbarui: 7 April 2021   13:39 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : kumparan.com

Kemudian tokoh lain lagi dalam cerita pewayangan versi Jawa, ada tokoh Srikandi yang mempunyai karakter kuat dan bisa menjadi prajurit pilihan. Persamaan posisi itu pun sudah ada sejak zaman dahulu. Sehingga untuk saat ini jika masih ada saja yang mempermasalahkan emansipasi, bukan masanya lagi. Karena untuk saat ini yang menggejala adalah pembagian peran.

Kebersamaan  
Pembedaan peran antara perempuan dan pria bukan pada jenis pekerjaan, tetapi pada titik berat yang harus dilakukan. 

Jikalau seorang lelaki bisa memegang tanggung jawab sebagai pemimpin maka perempuan pun bisa menjadi wakil ketua atau sebaliknya. Kebersamaan wujud dalam pekerjaan maupun kemasyarakatan sudah ada pada garis yang sama-sama dimengerti pada tiap-tiap tatanan kemasyarakatan yang ada.

Tiap daerah di Indonesia sangat terbuka dengan peran seorang perempuan terlebih ketika menyangkut tentang tegaknya ekonomi keluarga. Banyak perempuan di daerah saya di Pati yang rela menjadi TKW di negara Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, dan negara lainnya tidak lain adalah untuk  menegakkan ekonomi keluarga.

Jika pun ada nada miring tentang keberadaan para perempuan yang menjadi Tenaga Kerja di negara lain bukan di sektor formal karena memang minimnya pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Sebenarnya kalau mereka mempunyai keterampilan akan tetap memilih bekerja dekat dengan keluarga.  

Namun fakta yang sudah berlaku puluhan tahun itu tidak kunjung terpecahkan hingga sekarang. Tetapi paling tidak keberadaan kedudukan perempuan hingga kini yang masih menjadi ruh dalam keluarga masih tetap ada, meski perempuan-perempuan itu harus melanglang buana mencari penghidupan demi pendidikan anak dan ekonomi keluarga.
   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun