Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gilas Brunei 8-0, Tim Garuda Menatap Laos dan Lolos

3 Desember 2019   21:39 Diperbarui: 3 Desember 2019   21:40 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: instagram official PSSI

Di atas kertas pertandingan sepak bola U-22 SEA Games antara Indonesia dan Brunei Darussalam akan dimenangkan oleh Indonesia. Namun pertandingan sepakbola harus dimainkan di atas lapangan bukan ditulis atau digambar di atas kertas hingga dengan mudah akan dituliskan siapa pemenangnya. 

Jika melihat sejarah pertemuan kedua negara memang diceritakan demikian. Dari tujuh pertemuan di SEA Games Lima kali dimenangi oleh Indonesia, sedangkan sisanya adalah draw. Sementara jika melihat posisi klasmen sementara dari tiga kali pertandingan Brunei menempati juru kunci, kebobolan lebih dari enambelas gol dan belum pernah membobol jala lawan.

Dan prediksi Indonesia akan membobol lawan Brunei  terbukti pada  menit ke sepuluh lewat umpan Sadil Ramdani yang diteruskan oleh Osvaldo Hai dengan tendangan keras ke gawang Brunei. 

Gol 1-0 untuk tim Garuda. Meskipun pola yang diterapkan oleh Brunei adalah menumpuk pemain belakang yang menempatkan pemain dengan posisi bertahan lebih banyak, namun pemain Indonesia bisa mengacak-acak pertahanan Brunei. Sayangnya penyelesaian yang terburu-buru mengakibatkan hingga menit ke 30 belum ada penambahan gol.

Ada bebarapa perubahan yang jelas yaitu dimainkannya Evan Dimas dan Syahrial Abimanyu yang sama sama sebagi pengatur permainan. Dengan dimainkannya dua pemain tengah yang mempunyai kemampuan mengatur permainan diharapkan lapangan tengah dapat dikuasai. 

Tidak hanya mengandalkan serangan dari sayap. Tentunya benar juga karena dari kemenangan saat melawan Singapura dan Thailand berkat tusukan dari sayap. Dan ketika melawan Vietnam strategi ini sudah dipahami betul oleh Hang Seo. Sehingga area sayap dari Indonesia dapat ditutup.

Kreativitas pemain tengah  Indonesia yang lebih kuat dari sebelumnya memungkin pemain sayap semacam  Sadil danOsvaldo bisa berperan sebagai penyerang. Hal itu jelas terlihat serangan dari tengah lapangan. 

Lagi-lagi Saddil Ramdani lewat cukilan tumitnya memberikan umpan yang sangat manja ke Egi Maulana yang bisa dijadikan gol. Pada menit ke 40 kedudukan pun berubah menjadi  2-0.

Ya, pada pertandingan ini kali tampak sekali pemain-pemain Indonesia tidak di bawah tekanan sebagaimana saat melawan Vietnam.  Osvaldo dkk bermain lepas, setidaknya sampai menit ke 30. 

Kreativitas lebih beragam dan pola serangan-serangan ke gawang lawan lebih tajam.  Bombardir  pemain Indonesia dengan ketenangan didukung oleh skill yang lebih baik daripada  Brunei berhasil juga. Lewat pola segitiga dari Egi, evan Dimas, dapat diselesaikan  cukilan ke tas kiper lawan yang  mengubah skor 3-0 pada menit ke 45.

Racikan Coach Indra Safri tidak berubah pada babak kedua. Masih menempatkan dua pemain tengah yang tangguh dan di sayap ditempatkan  Asnawi yang tak pernah berhenti berlari ke depan membantu menyerang, dan lari ke belakang untuk memutus serangan dari Brunei. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun