Mohon tunggu...
Nurul EmbunIsnawati
Nurul EmbunIsnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Think before speak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nyambi Belajar, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Sosialisasikan Kesehatan

5 Maret 2022   19:52 Diperbarui: 5 Maret 2022   20:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak dari adanya pandemi Covid-19 belum usai hingga sekarang. Dampak yang paling dirasakan dalam dunia pendidikan adalah perubahan metode pembelajaran, yang awalnya luring menjadi daring. Kondisi demikian kemudian membuat beberapa siswa sedikit kewalahan. Hal ini karena tugas yang diberikan hampir ada tiap harinya. 

Menurut salah satu siswa SD, Naufal (11) "Daring banyak tugasnya. Bingung juga sama materinya. Mendingan offline aja". Atas dasar hal tersebut, mahasiswa KKN MIT DR 13 Kelompok 9 kemudian menyelenggarakan pendampingan belajar khususnya pada siswa SD.

Minggu, (20/02/2022) pendampingan belajar siswa SD dilakukan di rumah salah satu mahasiswa KKN MIT DR 13, yaitu Embun (21). Kegiatan dimulai dengan adanya tanya jawab siswa terkait dengan materi yang sudah disampaikan oleh guru melalui daring. Dari beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh para siswa, bisa disimpulkan mereka belum memahami materi yang hanya disampaikan melalui WA Group kelas terlebih pada mata pelajaran Matematika dan IPA. 

img-20220305-202637-6223654be2d60e6add532da2.jpg
img-20220305-202637-6223654be2d60e6add532da2.jpg
Embun (21) seorang mahasiswa KKN MIT DR 13 mengatakan "wajar, anak-anak sedikit kewalahan. Mereka belum bisa menyesuaikan sistem daring seperti ini. sehingga ya, sangat perlu adanya pendampingan belajar. Entah melalui bimbel, atau perhatian lebih orang tua dalam mendampingi anaknya belajar". 

Disela-sela pembelajaran, Embun (21) juga melalukan sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan. Embun (21) melakukan sosialisasi diawali dengan tanya jawab tentang bagaimana mereka menjaga konsistensi terhadap protokol kesehatan, menjaga makan yang sehat, hingga sikap disiplin dan peka terhadap kondisi kebersihan lingkungan sekitar. 

Raikhan (10) menyampaikan bahwa "Saya sering nggak pake masker, Mba kalau ke sekolah panas soalnya". Dilanjutkan oleh Angga (10) yang meng-iya-kan yang disampaikan oleh Raikhan (10) "Iya Mba, terus juga kan udah nggak ada Corona lagi". 

Pernyataan yang dilontarkan oleh Raikhan (10) dan Angga (10) kemudian ditanggapi oleh Embun (21) "Tidak boleh dong. Covid itu masih ada. Terlebih sekarangkan sedang maraknya varian Omicron, jadi harus tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan. 

Dengan menggunakan masker, menjaga kesehatan tubuh, kebersihan lingkungan, itu secara tidak langsung menjadi tameng buat tubuh kita, lho. Bukan hanya menangkal Covid-19 ya, tetapi secara keseluruhan bisa menjaga kesehatan tubuh kita. Jadi, harus tetap menjaga prokes, makan, dan kebersihan lingkungan". 

Tanggapan tersebut diakhiri dengan pertanyaan terkait dengan poin-poin apa saja yang ada dalam gerakan 3M. Secara antuisias mereka menjawab secara serempak dengan "menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun". 

Embun (21) berharap. Adanya pandemi ini seharusnya menjadi evaluasi diri bagaimana kita bisa lebih menjaga tubuh kita, baik dari segi makanan maupun kebersihan lingkungan sekitar. Bukan malah acuh, bahkan menganggap pandemi Covid-19 hanya sebatas flu biasa padahal sudah, beratus juta jiwa di dunia, meninggal akibat adanya pandemi ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun