Mohon tunggu...
Nurhilmiyah
Nurhilmiyah Mohon Tunggu... Penulis - Bloger di Medan

Mom blogger

Selanjutnya

Tutup

Money

Cantik Itu Memang Menyenangkan

16 Januari 2018   21:15 Diperbarui: 28 Februari 2020   16:12 3215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Google

"Maaf, Pak, bisa pinjam sebentar 'boarding pass'-nya. Kata mbak pramugari mirip Dian Ayu Lestari, istrinya Omesh.

Penumpang yang diajak bicara langsung memberikan selembar kertas pada awak kabin maskapai penerbangan anak perusahaan plat merah ini.

"Maaf, ya, Pak, tertukar dengan yang ini, sambungnya lagi sambil tetap tersenyum. Meski telah berbuat kesalahan kecil, namun cara penyampaian dan gerak geriknya tetap memenangkan hati lawan bicara. 

Saya tertegun. Andaikan hal seperti ini terjadi di pasar yang pengap dan becek, namun versi sebaliknya, tak ada tutur kata yang lemah lembut, minim senyuman malah ada seringai. Apa yang akan ditangkap lawan bicaranya ya? Mungkin saja terjadi keributan kecil diikuti gerutuan bahkan caci maki. 

Demikian pentingnyalah cantik hingga posisi 'customer service' dan 'front liner' lainnya, mensyaratkan penampilan menarik sebagai salah satu kriteria karyawatinya. Bayangkan kalau pelanggan menyampaikan keluhannya secara langsung lalu yang menghadapi muka ditekuk, tak ada manis-manisnya, pelit senyuman, ditambah lagi acuh tak acuh,bisa dipastikan tensi darah orang akan naik seketika.

Sebaliknya, sebagaimana mbak pramugari di atas, ia telah membuat kekeliruan sekalipun penumpang tak marah. Suasana masih tetap adem. Seakan tak terjadi apa-apa. Teralihkan dengan raut wajah ibarat "vitamin A"  bagi mata.

Ada hadits Rasulullah SAW mengenai kehidupan setelah mati, bahwa orang yang memiliki amal saleh selama hidupnya, di alam kubur ia akan ditemani oleh seseorang yang rupawan. Pendamping itu ialah amal salehnya ketika di dunia. Imajinasikan saat sendirian berada di alam yang sama sekali baru lalu ada kawan yang tampan atau cantik, tentu saja akan menenangkan. 

Bandingkan pula kala tak ada siapa-siapa, disebabkan ia dahulunya senantiasa berbuat laknat, lalu yang menjadi temannya adalah monster buruk rupa yang sangat menakutkan. Alangkah menderitanya. Betapa amat penting penampakan dan penampilan yang menawan.

Satu lagi sabda Nabi Muhammad SAW tentang kriteria istri (bisa juga dipakai untuk sebaliknya, suami) yang baik. Salah satunya, yang menyenangkan pandangan. Dengan penampilan yang menarik diharapkan suami akan betah berlama-lama di samping istrinya. Demikian juga sebaliknya, penampilan suami di depan istrinya. 

Meski menerima apa adanya, bukan berarti sebagai pasangan hidup lantas tak berikhtiar apa-apa demi mempercantik diri. Harus ada upaya memupuk cinta agar saling setia. Kesetiaan menciptakan ketentraman dalam rumah tangga, sehingga tercapailah rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Mungkin sepele, tapi berawal dari penampilan yang menarik.

Tak bermaksud mengkotak-kotakkan perempuan berdasarkan kecantikannya. Meski cantik itu relatif, tampaknya mesti terampil juga melibatkan mimik wajah yang bersahabat dalam berkomunikasi secara efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun