Pertengahan semester ini saya memulai pengurusan kenaikan pangkat. Meski sedikit telat tapi "better late than never", kan. Harusnya sejak tahun lalu namun dengan alasan larut dalam rutinitas akhirnya keinginan tinggal keinginan belaka.
Salah satu dari sederet persyaratan adalah empat buah jurnal. Alhamdulillah jurnal saya ada sejumlah itu meski hanya jurnal nasional. Buah dari masih rajin menulis beberapa tahun lalu saya petik sekarang. Namun ada sedikit masalah, menurut Pedoman Operasional Kenaikan Pangkat Dosen, jurnal yang bisa dihitung angka kreditnya adalah yang memiliki terbitan versi online.
Saya hubungi staf di kampus dpk sebelumnya, Alhamdulillah untuk suket menulis jurnal saya peroleh dengan mudahnya. Saya sangat mensyukurinya. Namun artikel yang saya tulis sejak tahun 2012 sampai 2014, belum mempunyai terbitan versi daring. Waduh, gimana nih, masa' para pembuat peraturan di atas sana menyimpangi asas peraturan. Peraturan kan tidak berlaku surut, pikir saya.
Alhasil keempat artikel itu saya ketik ulang karena softcopy naskahnya ikut lenyap bersama flashdisc saya yang mungkin tercecer entah kemana. Maklum, file lima tahun yang lalu. Berdasarkan saran dari staf PPAK, artikel saya dapat di-onlinekan. Saya bersyukur untuk kedua kalinya. Saya tak perlu meminjam selimut waktu Doraemon untuk menerbitkan jurnal dalam versi online, (emang bisa?) hehe.
Sesampainya di rumah, staf PPAK menghubungi saya menanyakan apakah jurnal saya sudah bisa dilihat secara online atau belum. Naskah baru saja selesai diketik bahkan saya belum tahu staf bagian mana yang bertugas mengunggah tulisannya. Sudah di rumah, urusan domestik beserta penghuninya langsung menyita perhatian. Saya putuskan untuk melanjutkan urusan jurnal esok saja.
Sebelum berangkat ke kampus untuk menyerahkan softcopy ke yang bertugas untuk itu, saya meneleponnya terlebih dahulu. Ternyata ybs tidak berada di tempat dan menyarankan saya untuk mengirimkan naskah via email. Alhamdulillah, seru saya dalam hati. Padahal saya sudah mengenakan sepatu, bersiap berangkat ke kampus. Koordinasi memang penting, dapat membuat semua jadi efektif dan efisien.
Setelah layar monitor laptop menunjukkan kata-kata "your e-mail has been successfully sent", saya pun lega. Alhamdulilah untuk yang ke sekian kalinya. Kemudahan-kemudahan kecil tapi jika disyukuri terasa nikmat sekali. Tak jauh dari saya ada bayi yang tertawa bahagia. Rezeki baby sholeh ya, Nak.
Salam literasi