Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlukah Menjaga Jarak?

19 Oktober 2009   03:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:35 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kalau kita sedang mengendarai mobil di jalan tol, sering dijumpai rambu yang bertuliskan "Awas Jaga Jarak Aman".  Tulisan "Jaga Jarak" juga sering terlihat di bagian truk atau bis kota, agar kendaraan lain jangan terlalu dekat dengan dia.  Itu penting, mengingat kadang kendaraan harus mengerem secara mendadak, yang tentunya akan membahayakan kendaraan yang dibelakangnya jika jaraknya terlalu dekat. Akibat terlalu sering "menjaga jarak", pak Roy Hendroko jadi uring2an, pasalnya BBN (Bahan Bakar Nabati) dari biji jarak jadi tertunda terus.  Padahal persediaan minyak bumi akan habis suatu masa nanti. Saya bukan mau cerita jaga jarak di jalan tol atau pasal biji jarak untuk BBN.  Tetapi saya akan bahas perlukah guru/ dosen  menjaga jarak dengan murid / mahasiswa. Sewaktu saya praktikum kimia, hampir 30 tahun yang lalu, atau tepatnya bulan Juni 1980, hampir semua asisten kimianya bukan main "killer" nya, galak, kejam, bengis, sadis, apalagi kalau lagi pas ketemu koordinator asisten yang "super Killer", praktikum 3 jam rasanya lamaaaa banget... Untuk menghadapi asisten yang killer itu saya diberi tahu oleh teman saya yang bapaknya adalah profesor di IAIN Syarif Hidayatullah.  Untuk menghadapi orang galak ada bacaannya tuh, kata dia.  Masak iya, apaan tuh..., lalu dia kasih tahu, tapi dia bilang lagi, sebetulnya ini bacaan untuk kalau ketemu anjing galak, supaya kita tidak digigit.  Tapi untuk ngadepin asisten dosen yang super galak boleh dicobalah, tapi harus dengan yakin ya, baca dalam hati aja, katanya...Ya sudah saya coba amalkan, bacaan (doa) dari teman saya  itu.  Betul saja, saya tidak pernah kena "semprot" oleh asisten dosen yang galaknya minta ampun. Teman saya yang lain lagi ada juga yang mau coba2 terapkan dengan bacaan doa ajaib itu, doa jika ketemu anjing galak, tetapi diterapkan untuk ngadepin asisten dosen yang galak.  Malangnya, doa teman saya itu tidak mempan.  Malahan dia tambah kena marah, seperti ini :  "Apa kamu... dimarahi malah komat kamit  !" bentak si asisten dosen yang galak itu. Teman saya yang kena damprat itu, makin shock saja, ketika ia harus melakukan "titrasi".  Titrasi ini adalah mencampurkan "asam" denga "basa", hanya diperlukan beberapa tetes saja, untuk terbentuknya perubahan warna, pertanda titrasi itu sudah cukup.  Tetapi, karena gemetaran saking takutnya karena habis diomelin oleh si asisten yang super galak itu, bukannya setetes atau dua tetes yang diberikan, dia buka pipet titrasi itu sangat deras sekali...  "KAMU MAU TITRASI ATAU NGASIH MINUM KUDA !!!" bentak sang asisten dosen, suaranya menggema, untung saja kaca jendela laboratorium tidak pecah hehehe... Di lain waktu, sang asisten dosen berteriak2 seperti orang kesurupan :  "MONYET NYA MANA INI MONYET NYA...  !"  (dalam hati saya mana ada sih monyet praktikum kimia).  Rupanya ada mahasiswa yang lupa menutup botol bahan kimia.  Selain membahayakan, isi bahan kimia itu juga dapat rusak, jika tidak segera ditutup.  Tetapi, teriakan Monyet itu, sungguh tidak senonoh dilontarkan oleh seorang asisten dosen. Tahun berikutnya, saya melamar untuk jadi asisten kimia, eh ternyata diterima.  Wah gimana ini harus bisa marah2 dan bentak2 praktikan, padahal suara saya pelan saja  tidak seperti suara geledek, macam asisten saya kalau lagi marah.  Rupanya, tahun itu sudah ada perubahan, praktikum kimia tetap disiplin, tetapi tidak ada bentak2an yang kasar. Selama praktikum kimia, semua praktikan tidak boleh ada yang duduk.  Ketika ada mahasiswi yang duduk, maka saya tegurlah dia, sesuai aturan.  Kemudian, si mahasiswi ini pun berdiri, kasihan juga sih, tapi ini peraturan, kalau tidak dijalankan bisa2 saya (sebagai asisten) yang didamprat Koordinator asisten.  Waktu itu koordinator asisten saya adalah Mas Anton Apriantono, Menteri Pertanian SBY jilid I.  Untung Mas Anton orangnya nggak galak2 amat. Beberapa tahun kemudian, si mahasiswi yang saya tegur itu ternyata jadi dosen juga di tempat saya kerja.  Dia yang tegur saya duluan, karena saya sudah lupa.  "Mas ...saya dulu pernah jadi praktikan kimianya, saya yang pernah ditegur untuk berdiri..." katanya.  Oh ya...sorry deh soalnya memang peraturannya harus begitu sih..kata saya.  Rupanya bukan itu saja, ternyata dia juga pernah terminum bahan kimia, saking gugupnya, menghadapi asisten2 kimia yang galak.  Dalam hati saya, bukan salah saya lho, ente minum itu bahan kimia, padahal tahun dia itu, tahun yang sudah banyak perubahan, tidak ada lagi galak2 an lagi. Mengajar itu memang serba salah ya...kalau kita terlalu baik, nanti pelajar/ mahasiswanya ngelunjak.  Kalau kita terlalu galak, dengan menjaga jarak, kadang ilmu yang kita transfer tidak akan mereka serap.  Jadi seperti main layang2 saja lah, kadang kita ulur benangnya, kadang kita tarik pula, yang penting supaya layangannya tidak singit. Kadang ada pelajar/ mahasiswa yang mau sok akrab, sok kenal, sok dekat, ya boleh saja tapi kalau sedang di luar kelas, tak menjadi soal.  Kalau sedang di dalam kelas atau laboratorium, semua harus disiplin, datang tidak boleh terlambat, tidak ngobrol sendiri ketika guru/dosen sedang mengajar dsb. Foto2 di bawah ini, beserta komentar2 nya saya ambil dari FB, betapa senangnya mereka (mahasiswa) kalau bisa dekat dengan dosennya, ketika di luar kelas. Mat Lentok jan dan prof bertapa ke 2???hehehe... Sifu Jat bkn la...tgh ambik feel........hahaha Nexjack Sakim anok beranak tuh..:P Noriz Sapawi nape awk 2 jek?? sejuk sgt kerrrr..... Sifu Jat xla noriz...jek teruja duk sebelah prof...hehe Nexjack Sakim jgn fokus dgn sy.. fokus kat prof dan ijan... Are- Bey nextjek begitu teruja dapt duk sebelah prof...hahaha Nexjack Sakim bukan selalu duk dgn prof bro.. Yesterday at 1:46am Are- Bey ijat geram x dpt peluk prof...hehe Sat at 2:05am Nexjack Sakim may b la.. apih tu yg x bg chance..:p Sat at 2:45am

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun