Harapan Presiden Joko Widodo agar menikmati pemilu 2019 dengan penuh kegembiraan, kini jadi kenyataan. Suasananya kian terasa pada saat debat ke 4 capres, Sabtu malam 30 Maret yang lalu, yang diikuti oleh Calon petahana Joko Widodo dan rivalnya Prabowo Subianto.
Sebagian masyarakat menilai, ini adalah debat  paling spektakuler. Selama adu gagasan berlangsung, beberapa tagar silih berganti mewarnai lini masa dan percakapan di Twitter.Â
Public Policy Lead Twitter Indonesia, Agung Yudhawirananta mengungkapkan, lebih dari 1,1 juta postingan meramaikan debat Pilpres putaran keempat. Lengkapnya klik di sini.
Usai debat, masing-masing kubu  memberikan pujian kepada kandidat yang mereka usung dan melontarkan ejekan kepada  pesaingnya.
Umumnya ejekan-ejekan timbul sebagai reaksi atas blunder dari capres cawapres. Baik yang mereka lakukan saat adu pendapat di panggung debat maupun di luar itu. Kemudian terjadi gesekan-gesekan dan saling sindir melalui media massa dan medsos. Sindir menyindir itulah yang menjadi tontonan  dan bacaan mengasyikkan bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Begitulah alam ciptaan Sang Maha Penguasa. Â Tanpa konflik dunia terasa hambar dan datar. Manusia sebagai penikmatnya.
Pasca debat ke dua Minggu  17 Februari  yang lalu, capres petahana Joko Widodo dicemooh oleh sebagian publik khususnya pihak oposisi.  Ketika debat berlangsung,  ada beberapa data yang disampaikannya kurang pas alias melenceng dari fakta dan angka yang falid. Kritikan menggaung sejagat maya.  Berita politik menjadi hiburan dan bacaan terlaris oleh penggila berita.
Usai debat  ke 4, giliran capres 02 Prabowo Subianto yang di-bully. Kasusnya berawal pada saat debat Prabowo  menghantam penentangnya capres 01 Joko Widodo dengan berbagai tudingan. Salah satunya,  dia menilai pertahanan Negara Indonesia sangat rapuh. Karena porsi anggaran pertahanan dalam APBN sangat kecil, tersebab uang negara banyak mengalir ke luar negeri.  Prabowo juga menduga, dalam mengurus  masalah pertahanan keamanan negara Pak Jokowi mendapat briefing-briefing yang kurang tepat.
Tak pelak, usai debat bekas menantu presiden ke 2 RI itu menuai protes dari berbagai kalangan. Termasuk dari sejumlah koleganya sesama Purnawirawan TNI. Â Di ataranya,
- Ryamizard Ryacudu
Merasa terusik atas komentar Prabowo tersebut, Menhankam Ryamizard Ryacudu dengan tegas membantah.  Menurut dia,  pertahanan Indonesia saat ini ada di posisi 10 di dunia. "... Waktu saya jadi menteri pertahanan, kita nomor urut 19 seluruh dunia. Sekarang, nomor urut 10 dari seluruh dunia, berapa ratus itu. Jadi kuat kita ini. Siapa bilang lemah. Saya tersinggung kalau disebut Menteri Pertahanan lemah," katanya dalam pidato Bela Negara di acara deklarasi PP Riau mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Jl Gaja Mada Pekanbaru, Minggu (31/3/2019).
Pada kesempatan yang sama, Ryamizard juga menjelaskan saat ini yang paling berbahaya adalah ancaman mengubah ideologi negara yaitu Pancasila. "Begitu Pancasila diubah, selesai negara ini ...." katanya.Â
- Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi