Pengaruh Edukasi Gizi dan Suplementasi Tablet Tambah Darah terhadap Perbaikan Anemia pada Remaja Pesisir

Anemia defisiensi besi masih menjadi permasalahan gizi yang signifikan pada remaja, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir. Remaja putri di wilayah pesisir lebih rentan mengalami anemia karena pola konsumsi makanan yang kurang bernutrisi serta keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan dan suplemen yang memadai. Kondisi anemia ini dapat menurunkan kualitas hidup mereka, menurunkan kemampuan konsentrasi dalam belajar, dan bahkan menghambat pertumbuhan fisik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami betapa besar pengaruh pengetahuan tentang suplementasi tablet tambah darah (TTD) dalam membantu mengatasi anemia di kelompok rentan tersebut.

Pada penelitian yg di lakukan oleh Dineti et al tingkat kejadian anemia pada remaja putri di wilayah pesisir bisa mencapai lebih dari 40%, yang tergolong lebih tinggi. Faktor yang memengaruhi kondisi ini meliputi lingkungan sekitar, kondisi sosial ekonomi, dan kebiasaan makan yang cenderung kekurangan zat besi. Selain itu, perubahan hormonal selama masa menstruasi juga turut meningkatkan risiko anemia pada remaja putri di daerah pesisir.

Sumber: Freepik

Pengetahuan yang memadai terkait manfaat dan tata cara konsumsi TTD memiliki peran besar dalam membentuk kepatuhan remaja mengonsumsi suplemen. Kurangnya pengetahuan mengenai suplemen TTD dapat mengakibatkan rendahnya kepatuhan dalam mengonsumsi tablet tambah darah, sehingga anemia menjadi masalah yang sulit diatasi di daerah pesisir. Edukasi gizi secara terarah dan berkelanjutan dapat memperbaiki pemahaman remaja mengenai anemia dan pentingnya suplementasi zat besi. 

Penanggulangan anemia pada remaja pesisir tidak dapat hanya mengandalkan pemberian tablet tambah darah saja, tetapi harus disertai dengan edukasi gizi yang menyeluruh. Edukasi ini juga perlu meliputi pengetahuan mengenai gejala anemia, pentingnya konsumsi makanan bergizi dengan sumber zat besi dan vitamin C untuk menunjang penyerapan zat besi. Pendekatan edukasi semacam ini dapat memperkuat kesadaran dan pemahaman remaja, sehingga mereka lebih patuh dalam mengikuti program suplementasi.

Referensi 

• Dineti, A., et al. (2022). Hubungan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Wilayah Pesisir Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah, Universitas Muhammadiyah Bengkulu.  
• Zamadi, D.B.D., Habib I.M. (2021). Penyebab Rendahnya Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe pada Remaja Putri di Daerah Pesisir.  
• Merawati, E. (2019). Dampak Pemberian Tablet Tambah Darah Terhadap Kadar Hemoglobin Dan Hubungan Asupan Makan Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh. Universitas Brawijaya.  
• Rahmy, H.A., Meidriarti, A., Prativa, N. (2022). Pengaruh Edukasi Gizi terhadap Pengetahuan dan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri. Nutri-Sains Jurnal, Vol 6 No 1.