Mohon tunggu...
Nurrahman Fadholi
Nurrahman Fadholi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa, pengajar, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Terbuka Yogyakarta dan pengajar Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta Kelahiran Jawa Barat

20 Mei 2022   21:26 Diperbarui: 20 Mei 2022   21:38 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ali Sadikin. (sumber : okezone.com)

Pada 20 Mei setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Peristiwa berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 menjadi patokan peringatan hari bersejarah tersebut. Namun, selain diperingati sebagai peristiwa bersejarah tersebut, pada tanggal tersebut juga menjadi berita duka bagi rakyat Indonesia, terutama bagi warga DKI Jakarta.

Pada 20 Mei 2008, bertepatan dengan 100 tahun peringatan hari bersejarah tersebut, gubernur DKI Jakarta periode 1966-1977, Ali Sadikin menghembuskan nafasnya yang terakhir di Singapura. Ali Sadikin meninggalkan lima orang anak yang kesemuanya adalah laki-laki dan istri keduanya, Linda Syamsudi Mangan yang dinikahinya sejak tahun 1987.

Semasa hidupnya, pria yang akrab disapa Bang Ali ini adalah seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut). Beberapa jabatan militer pun pernah ia duduki seperti Wakil Komandan Samudera Pasukan CA IV (1949), Wakil Panglima KKO AL (1950-1953), dan Danpusdiklat KKO AL (1954-1959). Selain itu, Bang Ali juga menduduki beberapa jabatan terpenting dalam pemerintahan Republik Indonesia era pemerintahan Presiden Soekarno.

Hingga pada akhirnya, pada 28 April 1966, ia dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pelantikan dilaksanakan di Istana Negara pada pukul 10.00 WIB. Ia menjadi gubernur ibukota negara Indonesia hingga pada tahun 1977. Semasa menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, pria kelahiran Sumedang, 7 Juli 1926 ini telah membangun beberapa tempat yang menjadi tempat wisata bagi orang luar Jakarta maupun warga Jakarta, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, dan Kebun Binatang Ragunan. Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang saat ini dikenal dengan nama "Jakarta Fair" merupakan acara tahunan yang pertama kali diselenggarakan pada saat era pemerintahan Ali Sadikin tahun 1968.

Pada tahun 1977, masa jabatan Ali Sadikin berakhir dan digantikan oleh mantan pengawal pribadi Panglima Besar Jenderal Soedirman, Tjokropranolo. Setelah tidak menjadi gubernur lagi, Bang Ali tetap aktif menyumbangkan pikiran-pikirannya. Hal ini membawanya kepada posisi kritis sebagai anggota Petisi 50 bersama Hoegeng Imam Santoso, mantan Kapolri yang dijuluki sebagai polisi jujur oleh mantan presiden, mendiang Abdurrahman Wahid pada 5 Mei 1980.

Ali Sadikin menikah dua kali. Istri pertamanya bernama Nani. Setelah Nani wafat pada tahun 1986, ia menikah lagi dengan Linda Syamsudi Mangan. Pernikahan keduanya ini bertahan lama hingga ia menghembuskan nafasnya yang terakhir di Singapura. Ali Sadikin memiliki empat orang anak, salah satunya Boy Sadikin. Boy Sadikin merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta era Gubernur Fauzi Bowo dan Joko Widodo. Ia juga pernah disebut-sebut sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Basuki Tjahaja Purnama, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta saat itu setelah Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun