Kaset Pita di Era Digital

Pada era saat ini, mengakses musik sudah bisa dilakukan dengan mudah hanya dengan segenggam smartphone. 

Beberapa platform digital seperti Spotify, JOOX, Deezer, dan YouTube telah mempermudah kita mengakses musik favorit kita tanpa harus mendatangi toko kaset. Bahkan, saat ini sudah jarang ditemui toko kaset maupun CD yang beroperasi di pinggir jalan.

Pada era 1970-an hingga permulaan era 2000-an, kaset menjadi media hiburan satu-satunya yang populer kala itu. Jika anda merupakan generasi yang lahir pada era 1990-an pasti sudah tidak asing lagi dengan kaset. 

Kala itu, toko kaset pun bertebaran dimana-mana dan menjadi buruan para generasi muda yang ingin mendengarkan album baru dari musisi favoritnya. 

Jika tidak memiliki uang untuk membeli kaset, maka meminjam kasetnya teman adalah jalan keluarnya. Namun saat ini, kaset telah menjadi barang langka.

Meski begitu, beberapa toko online masih menjual kaset pita dari musisi-musisi yang merilis karyanya di era kaset pita masih berjaya seperti Sheila on 7, Samsons, Peterpan, Nidji, Westlife, dan lani-lain namun dengan harga yang sedikit mahal, belum lagi dengan ongkos kirimnya jika kaset tersebut dijual di Jakarta dan pembelinya dari Yogyakarta. Maka akan semakin mahal ongkos kirimnya.

Dua hari yang lalu, saya mendatangi Pasar Klithikan Kuncen yang berada di Yogyakarta. Di pasar itu, terdapat beberapa barang-barang bekas yang diperjualbelikan. 

Di tempat itu, saya melihat masih ada orang yang memperjualbelikan kaset pita dengan harga kisaran Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000. 

Saat itu, saya menjual kaset Sheila on 7 yang saya beli di toko online pada tahun 2019 silam. Di sana, saya juga mencari-cari kaset barangkali ada kaset dari band favoritku yaitu, The Beatles. 

Namun sayangnya, saat sampai di sana tidak ada sama sekali. Akhirnya yang saya beli adalah kaset Eric Clapton dan ABBA. Kaset Eric Clapton seharga Rp. 3.000 sedangkan kaset ABBA seharga Rp. 5.000.