Memberi Makan Makhluk Tuhan
Oleh : Nurohmat
Salah satu kebiasaan harian rasulullah SAW adalah memberi makan sekaligus menyuapi makanan tersebut  dengan penuh kelembutan dan belas kasihan kepada seorang wanita tua renta nan buta. Apakah wanita tua tersebut seorang muslim? Ternyata bukan. Wanita tua nan buta tersebut seorang Yahudi, yang sangat membenci rasulullah SAW. Hal itu menunjukkan bahwa soal memberi makan dan minuman, rasulullah tidak mempedulikan soal kesamaan agama dan keyakinan. Itu sosial kemanusiaan, kepedulian terhadap makhluk Tuhan.
Mungkin kita pernah mendengar kisah rasulullah SAW tentang seorang wanita pekerja seks komersial di zaman Bani Israil yang merasa kasihan melihat seekor Anjing kehausan. Dengan bersusah payah, wanita tersebut mengambil air di sumur dengan terompahnya. Diberikanlah air itu kepada Anjing yang kehausan. Dan rasulullah SAW mengisahkan bahwa  wanita pekerja seks komersial tersebut dijamin masuk surga.
Ada kisah menarik juga yang dirangkum dalam sahih ibnu Hibban, bahwa dulu di zaman Bani Israil ada seorang ahli ibadah yang sudah puluhan tahun hidup mendekatkan diri kepada Tuhan, menjalankan kehidupan yang shaleh,  sufis. Namun, suatu ketika dia tergoda  berbuat zina dengan seorang wanita. Setelah itu dia menyadari bahwa perbuatan zina yang dia lakukan salah. Hatinya berkecamuk, menyesali apa yang telah diperbuatnya. Saat dihampiri oleh seseorang yang meminta makanan kepadanya.Â
Ia memberikan seluruh makanan yang ia miliki. Rupanya mantan orang shaleh tersebut menyesali perbuatan dosanya hingga tidak mau makan. Sampai suatu ketika maut menjemput. Dan diceritakan bahwa nilai ibadahnya yang puluhan tahun itu terhapus oleh perbuatan zinanya. Namun, masih beruntung mantan orang shaleh tersebut memiliki amal istimewa yaitu memberi makanan kepada orang lain sebelum maut menjemput. Dan dikabarkan lantaran memberi makan kepada mahluk Tuhan, mantan orang tersebut masuk surga.
Dari tiga kisah di atas menunjukkan bahwa memberi makan dan minum kepada mahluk Tuhan itu amal yang istimewa. Dipraktikkan langsung oleh rasulullah SAW dan banyak cerita-cerita yang dikisahkan langsung oleh rasulullah SAW.
Sholat kita, puasa kita, haji kita belum mencukupi timbangan kebaikan jika masih ada kebakhilan soal memberi makan dan minum kepada mahluk Tuhan. Apalagi kemaksiatan masih sering kita lakukan. Yaa rabb, bimbinglah kami dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk senantiasa berkontribusi memberi makan dan minum kepada makhluk Mu.