Mohon tunggu...
Nur Fajar Nasir
Nur Fajar Nasir Mohon Tunggu... Mahasiswa

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kualitas Pendidikan

3 Februari 2021   14:09 Diperbarui: 3 Februari 2021   15:07 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN DI NUSA TENGGARA TIMUR

Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki angka kemiskinan tinggi dan kualitas pendidikan yang rendah. Ini merupakan suatu problematika yang terjadi, Kondisi pendidikan yang terbilang rendah ini memperlambat pertumbuhan ekonomi sedangkan salah satu aspek penting dari pertumbuhan suatu daerah adalah pendidikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2010 hingga 2016, Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu menempati urutan di atas 30 besar di Indonesia. Dari fakta tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa rendahnya mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur tentunya disebabkan oleh berbagai faktor, berikut beberapa faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur.

Faktor pertama adalah Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi kepulauan dengan infrastruktur dan konektivitas yang kurang memadai. Oleh karena itu, sekitar 11% sekolah atau ruang kelas rusak dan sudah tidak layak pakai. Di Pedesaan sendiri masih banyak sekolah – sekolah yang tidak memiliki insfrastruktur sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini terjadi karena kurangnya akses dan juga kesadaran masyarakat. Semua pemangku kepentingan harus mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah tersebut sehingga masyarakat dapat segera keluar dari belenggu ini. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kesadaran masyarakat juga penting dan pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah ini.

Faktor kedua adalah kesejahteraan guru. Dalam hal ini berkaitan dengan gaji guru, khususnya yang masih honorer yang hanya dibayar Rp. 200 ribu atau Rp. 300 ribu per bulan. Gaji yang terbilang pas – pasan dan memang sangat menyedihkan karena tidak dapat memberikan kehidupan yang layak bagi tenaga kependidikan. Guru berhak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, agar penghargaan yang didapatkan seorang guru baik itu berupa materi ataupun moril dapat sebanding dengan apa yang telah mereka hasilkan. Banyak generasi mudah berbakat dan berprestasi yang mengharumkan nama bangsa Indonesia berkat didikan seorang guru. Maka dari itu, kesejahteraan guru merupakan aspek yang penting yang betul – betul harus untuk diperhatikan.

Selain itu, faktor yang ketiga adalah kualitas guru, kepala sekolah, dan perhatian pemerintah terhadap pendidikan di Nusa Tenggara Timur. Keterampilan dan kecakapan guru serta kepala sekolah menjadi pokok penting dalam menjalankan roda pendidikan. Tenaga kependidikan seperti kepala sekolah harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang mumpuni, serta keterampilan evaluasi dan pemantauan yang baik. Selain itu, kepala sekolah harus terus fokus pada pembangunan infrastruktur dan kurikulum pendidikan yang merupakan aspek penting dalam menentukan mutu suatu lembaga pendidikan.

Hal terakhir yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di Nusa Tenggara Timur adalah kemiskinan dan ketertinggalan. Banyak anak usia sekolah yang terpaksa putus sekolah karena keuangan dan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan. Tidak hanya itu, karena terjerat kemiskinan, sebagian besar kaum muda menganggap bahwa bekerja lebih menjanjikan daripada mengenyam pendidikan. Hal ini didukung oleh stigma masyarakat bahwa sekolah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga bukannya membantu perekonomian malah mempersulit taraf hidup mereka. Pada kenyataannya didaerah tempat tinggal saya, ada sebagian pemuda yang tidak bersekolah dan bekerja membantu orang tua mereka padahal usia mereka merupakan usia sekolah yang sudah sepatutnya mengenyam pendidikan. Dengan banyaknya anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan ditambah lagi dengan sebanyak 111.040 anak usia sekolah dari tingkat SD hingga SMA di Nusa Tenggara Timur telah membuktikan bahwa angka putus sekolah di Nusa Tenggara Timur cukup tinggi.

Dari beberapa faktor di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya kontribusi dari semua kalangan mulai dari masyarakat, guru, kepala sekolah dan stakeholders untuk lebih peka terhadap masalah tersebut guna menciptakan SDM ( sumber daya manusia ) yang berkualitas dan berdaya saing tinggi untuk masa depan generasi muda Nusa Tenggara Timur. Langkah yang perlu dilakukan adalah pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan tenaga kependidikan, fokus melihat dan membangun semua potensi yang ada di Nusa Tenggara Timur. Pemerintah perlu mengembangkan potensi di bidang perikanan dan kelautan serta peternakan dan pertanian. Jangan lupa bahwa setiap daerah memiliki kelebihan yang harus terus digali dan dikembangkan. Pembangunan pada keempat sektor tersebut harus terus eksis hingga menjadi pembaharuan ataupun revolusi di wilayah Nusa Tenggara Timur yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian daerah. Selain itu, pembangunan di bidang pariwisata juga menjadi daya tarik dan potensi Nusa Tenggara Timur dalam melebarkan sayapnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap daerah memiliki kekurangan, namun bukan berarti itu menjadi alasan untuk kita untuk terus tertinggal. Nusa Tenggara Timur juga memiliki orang-orang yang mumpuni, dibalik itu semua masih banyak orang – orang besar yang ikut berkontribusi dalam pengembangan mutu SDM. Sebut saja, seperti "Finalis Puteri Indonesia Nusa Tenggara Timur Angel Virginia Boelan, petinju asal Nusa Tenggara Timur, Tibo Monabesa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi juara dunia kelas terbang versi International Boxing Organization (IBO) dan Grandprix Thomryes Marth Kadja, Dokter Termuda Indonesia, 24 Tahun ". Orang – orang seperti inilah yang sudah seyogya-nya harus dipertahankan, dijaga dan menjadi cerminan bagi kaum muda Nusa Tenggara Timur dalam membenah diri, melampaui keterbatasan dan membangun daerah kearah yang lebih baik di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun