Mohon tunggu...
Nurmatulk
Nurmatulk Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reformasi dan Meluasnya Perkembangan Islam di Nusantara

14 Januari 2021   22:43 Diperbarui: 14 Januari 2021   22:46 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum masuknya agama Islam di tanah Jawa para masyarakat di pulau Jawa sudah memganut kepercayaan agama Hindu-Budha, lalu pada abad ke-12 M masuklah agama Islam ke Nusantara yang dimulai dari daerah pesisir karena pelabuhan sebagai pusat perdagangan kala itu. Lalu pada abad ke-15 sampai abad ke-16 pulau jawa mulai memasuki kebudayaan baru yaitu antara kebudayaan agama Hindu-Budha dan kebudayaan Islam, kebudayaan ini disebut dengan kebudayaan masa peralihan.

Kebudayaan Islam yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kejayaan hingga surutnya kerajaan Majapahit hingga tumbuhnya kerajaan Demak sebagai kesultanan Islam pertama di Jawa. Masyarakat pada zaman itu kebanyakan masih menganut agama Hindu-Budha dimana kaya akan ritual, kebudayaan dan kegiatan yang tidak ada di dalam Islam. 

Akhirnya para wali-wali pada zaman itu berfikir bagaimana membuat masyarakat menerima agama Islam, para wali mulai menambahkan unsur budaya pada setiap detailnya di agama Islam. Jika kalian mengenal tahlil yang mendatangkan banyak orang dan kemudian pulang dengan membawa berkat, kita hanya akan menemukan islam seperti itu di Indonesia karena ini termasuk dalam unsur budaya.

Islam kejawen akhirnya muncul karena asimilasi dari budaya yang ada di Indonesia dengan islam itu sendiri. Puncak  islamisasi di jawa dilakukan oleh para wali,  para walisongo menggunakan berberapa tahapan untuk menyebarkan agama Islam salah satunya dengan mendirikan masjid untuk tempat beribadah dan juga berdakwah dan dari siniliah penyebaran Islam dimulai, ini adalah masa awal proses islamisasi dimana masjid adalah tempat dan pusat tumbuh berkembangnya kebudayaan islam di tanah Jawa.

 Masjid-masjid di tanah Jawa ini awal mulanya tidak berbentuk qobah seperti yang ada kebanyakan di zaman sekarang pada masa itu masjid-masjid masih ada campuran kebudayaan Hindu sehingga proses Islamisasi tidak serta merta langsung mengikuti kebudayaan bangsa Arab. Dimana islam lebih di sesuaikan dengan buadaya lokal yang ada di Indonesia.

Islamisasi di Indonesia kaya akan budaya seperti tahlilan, sholat memakai sarung, saat akan menunaikan sholat pasti memukul bedug, wayang dan yang lainya, inilah strategi para wali untuk menyebarkan islam agar mudah di terima oleh masyarakat dimana walisongo menyebarkan islam dengan cara dakwah dan menyesuaikan budaya daerah setempat. Meminjam istilah mendiang Gus Dur yaitu "membumikan" Islam di tanah Indonesia, Tidak perlu menjadi arab untuk bisa menjadi Islam.

Seperti yang sekarang sedang marak terjadi Indonesia sedang mengalami krisis dalam menganut kepercayaan, dimana banyak orang yang mengklaim bahwa agama yang dianut olehnya adalah agama paling benar "masuklah golonganku kujamin surga untukmu" mungkin begitu pendapat mereka, dengan mudahnya mengkafirkan seseorang karena berbeda kepercayaan dengan dirinya. Bahkan sesama islam pun juga sering bertengkar karena berbeda pemahaman, walisongo pun berkompromi dengan budaya setempat tanpa menghakimi kepercayaan satu dengan lainnya karena budaya di negri ini mengedepankan toleransi dalam beragama.

Islam nusantara adalah gagasan yang dibuat oleh Nahdatul Ulama, Islam Nusantara adalah agama yang dibawa oleh baginda Nabi Muhammad Saw, sedangkan kata "Nusanntara" itu sendiri menurut KBBI adalah sebutan bagi kepulauan yang ada di seluruh Indnesia. Yang dimaksud Islam Nusantara oleh NU adalah islam ahlussunnah wal jammah yang diamalkan, didakwahkan dan dikembangkan di bumi Nusantara Indonesia dengan tujuan untuk mengantisipasi dan membentengi masyarakat dari paham Radikalisme, liiberalisme, wahabi, syiah, isis dan paham-paham yang lain yang bertentangan dengan islam ahlussunnah wal jammah. 

Selain sebagai antisipasi Islam Nusantara ini juga suatu metode dakwah dimana di Indonesia ini banyak sekali etnis, budaya dan agama yang beragam dan dilakukan secara santun dan damai serta penuh akan toleransi. Itu berarti islam nusantara merupakan ciri khas muslim yang ada di Indonesia dalam menjalankan ajaran Islam, dan untuk menjalankan islam yang kaffah tidak harus kita bermazhab kepada teologi wahabi sepperti yang ada di Arab saudi.

Lalu apa yang perlu kita ributkan lagi? Apa kita tetap saling menjatuhkan antar umat beragama yang satu dengan yang lain? Kenapa banyak sekali orang yang masih berfikir bahwa tradisi itu tidak islami dan mengubah nilai-nilai yang ada pada agama Islam, bahwa sesungguhnya tradisi seperti tahlilan ataupun slametan adalah bentuk rasa syukur kita terhadap Allah swt, slametan dalam bahasa jawa diartikan sebagai keselamatan.

Untuk itu Islam Nusantara adalah wujud empiris islam indonesia sebagai hasil interaksi dari kontekstualisasi, indigenisasi, dan interpretasi terhadap ajaran-ajaran sosio-kultural yang ada di Indonesia, perdebatan antara islam nusantara dan islam non-nusantara masih terus terjadi hingga detik ini dimana mereka masih merasa yang paling benar dalam menganut suatu keyakinan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun