Mohon tunggu...
Nur Latipah
Nur Latipah Mohon Tunggu... Lainnya - Do the best "Laa tahzan in'nallaha ma'ana"

Saya suka mengeksplor dan belajar hal-hal baru, serta butuh kerja keras untuk menggapai tujuan kita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Terbaik

23 Juni 2020   11:00 Diperbarui: 23 Juni 2020   11:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa yang tidak kenal dengan profesi yang menyandang gelar tanpa tanda jasa. Semuanya pasti sudah tahu. Ya, dia adalah guru. Semua yang telah kita miliki dan gapai hakekatnya ada campur tangan guru sebagai pendidik kita. Kesuksesan yang telah dicapai bukan serta merta karena bakat yang terpendam dalam diri. Tanpa kita sadari didikan dari orang tua, lingkungan, dan guru khususnya memberikan efek yang sangat besar.

Apakah ada diantara kalian yang sukses seorang diri tanpa bantuan orang lain? Jika jawabannya ada, saya pastikan kemungkinannya pasti kecil. Dari saya duduk dibangku sekolah dasar, saya dijelaskan tentang manusia sebagai makhluk sosial. Kita akan selalu bergantung kepada orang lain dengan atau tanpa kita sadari. So, sudah pasti pencapaian kita ini pasti ada campur tangan orang lain.

Suatu ketika Allah swt. memberikan saya kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang pendidik (guru). Saya diberi tanggungjawab mengajar kelas 1 SD, mereka memiliki karakter yang berbeda. Fyi, background pendidikan saya adalah seorang anak teknik yang tidak punya pengalaman dalam mendidik anak. Keadaan itu membuat saya banyak belajar dari pengalaman, semua kenangan saat saya masih duduk dibangku kelas 1 SD masih tersimpan rapi dalam ingatan. Bayangan bagaimana cara guru saya mengajar saat itu, semua mengalir apa adanya. Saya mencari cara untuk membimbing mereka belajar dalam keadaan kondusif. Berikut adalah cara yang saya terapkan saat kegiatan belajar dan mengajar:

1. Sistem rewards

    Sistem rewards atau hadiah ini cara paling manjur untuk memberikan semangat pada mereka, khususnya anak kecil. Disini mereka belajar jujur dengan diri mereka sendiri. Saat mereka mengerjakan shalat duha, dinniyah, membantu teman dalam kebaikan, berani berbicara didepan kelas, berani maju untuk mengerjakan soal, mengerjakan PR/tugas tepat waktu, dan lain-lain sudah dipastikan mereka memperoleh 1 bintang per kegiatan. Setiap 1 bulan sekali, mereka yang memperoleh bintang paling banyak memperoleh hadiah tersebut. 

*Note: setiap satu kesalahan yang diperbuat, bintang yang sudah diperoleh dicoret 1. Hal ini memberikan pelajaran untuk selalu berbuat baik dan selalu ada konsekuensi dari tindakan yang tidak baik.

2. Belajar di alam terbuka

     Siapa yang tidak bosan dengan kegiatan belajar dalam ruang kelas, semuanya terasa monoton. Bayangkan saja lebih dari 2 jam otak mereka bekerja untuk memahami pelajaran, sudah dipastikan mereka akan berkelana atau tidak kondusif diam ditempat. Dengan demikian kondisi yang tenang memberikan dampak yang berbeda, seperti halnya alam. Penerapan rasa syukur kita atas apa yang dimiliki dapat mereka lihat dan rasakan sendiri manfaatnya.

3. Media Handphone

    Handphone sudah menjadi hal lumrah dalam kegiatan sehari-hari. Bahkan saat ini anak-anak yang masih belia pun sudah bisa dan terbiasa menggunakannya. Hampir tiap orang memiliki gawai/hp, dengan demikian salah satu media dalam hp seperti youtube memberikan efek yang baik dan buruk. Cara yang baik adalah kita menstimulus mereka dalam memilih tontonan, saat ini banyak tayangan positif di youtube yang merangsang mereka untuk belajar. Pengenalan lagu-lagu anak baik yang bersifat islami dan nasional, ragam budaya Indonesia, do'a-do'a, dan lain-lain dikenalkan disekolah sehingga hal ini menstimulus mereka untuk memilih tontonan yang baik.

4. Perhatian yang sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun