Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MDPE-MBKM Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan kepala sekolah dan para guru RA Al-Amal untuk menyelenggarakan kegiatan deteksi dini penyimpangan perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Elis Liswa S. Ag selaku Kepala Sekolah RA Al-Amal dan pemimpin kegiatan pra skrining ini menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan secara tatap muka dengan visit home yaitu guru yang mendatangi peserta didiknya ke rumah. Terkecuali untuk peserta didik yang rumahnya jauh, pelaksanaan penilaian deteksi dini perkembangan dilaksanakan di sekolah secara bergantian dengan waktu yang berbeda untuk menghindari terjadinya kerumunan. Visit home ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan visit home juga bertujuan agar penilaian dapat dilakukan secara maksimal serta guru dapat melihat langsung sejauh mana perkembangan peserta didiknya (14/07/2021).
Kegiatan deteksi dini perkembangan anak ini dilaksanakan selama 3 hari mulai dari tanggal 12 sampai dengan 14 Juli 2021. Sedangkan untuk persiapannya sudah dimulai pada hari Selasa tanggal 06 Juli 2021.Â
Nurjihan Faadhilah selaku mahasiswa KKN UPI, bertugas untuk mempersiapkan kuesioner pra skrining perkembangan. Kuesioner yang dibuat disesuaikan dengan usia anak yang ada di kelas A dan kelas B, yaitu mulai dari usia 48 bulan, 54 bulan, 60 bulan, 66 bulan, sampai dengan 72 bulan.
Total peserta didik di kelas A yaitu 19 orang dan kelas B 10 orang. Sedangkan guru yang bertugas untuk melaksanakan skrining perkembangan ini yaitu sebanyak 4 orang. Masing-masing guru memegang 2 sampai 3 orang anak dalam satu hari. Aspek-aspek perkembangan yang dinilai diantaranya: sosialasisasi dan kemandirian; bicara dan bahasa; serta gerak halus dan gerak kasar.Â
Beberapa tahapan perkembangan yang perlu dilakukan oleh anak sebagai penilaian yaitu berdiri dengan 1 kaki, melompat dengan kedua kaki, menggambar garis lurus dan lingkaran, menyusun balok, mengenal warna, mengerti arti kata (di atas, di bawah, di depan), serta mengenakan pakaian dan sepatu sendiri.
Setelah skrining pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP selesai dilaksanakan, guru dan mahasiswa KKN UPI bekerjasama untuk menilai hasil pemeriksaan tersebut. Dengan ketentuan penilaian sebagai berikut: jumlah jawaban 'Ya' 9 atau 10 maka perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangan; jumlah 'Ya' 7 atau 8 perkembangan anak meragukan; jumlah 'Ya' 6 atau kurang maka kemungkinan terdapat penyimpangan pada anak.
Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan deteksi perkembangan anak ini yaitu untuk mengetahui perkembangan anak normal atau mungkin terdapat penyimpangan. Tujuan lain dari kegiatan ini yaitu untuk pengelompokkan kelas dengan kategori anak yang perkembangannya sudah sesuai dengan usianya, perkembangannya masih meragukan, dan kemungkinan terdapat penyimpangan pada anak. Hal ini dilakukan agar guru dapat memberikan stimulasi perkembangan yang tepat sesuai dengan kebutuhan setiap anak.