Bandung -- Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara yang disurvei (bukan 72 karena 2 negara lainnya yakni Malaysia dan Kazakhstan tak memenuhi kualifikasi penelitian). Indonesia masih mengungguli Brazil namun berada di bawah Yordania. Maka dari itu, KKN UPI berinisiatif mengadakan Program Perpustakaan Istirahat disalah satu sekolah dasar negeri di Kabupaten Bandung.
Perpustakaan istirahat atau sering disebut Pusat kami adakan di SDN Sekepeuris 1 Desa Sukamukti Kecamatan Katapang yang diselenggarakan oleh Mahasiswa/i KKN UPI tahun ajaran 2019/2020 ditujukan untuk meningkatkan minat baca anak khususnya anak tingkat sekolah dasar.
Kegiatan Pusat tersebut berlangsung selama dua hari yakni dari hari Rabu (01/15) dan hari kamis (01/16) dimulai pukul 10.30 WIB hingga pukul 11.00 WIB yakni pada waktu istirahat siswa/i SDN Sekepeuris 1 itulah mengapa perpustakaan ini disebut perpustakan istirahat atau disingkat pusat.
Buku-buku yang terdapat di Pusat ini merupakan donasi-donasi dari mahasiswa/i dalam UPI maupun luar UPI. Buku-buku tersebut meliputi buku-buku pengetahuan umum, dongeng-dongeng anak, novel anak, bahkan juga ada komik.
Pusat ini diikuti oleh siswa/i dari kelas III hingga kelas VI. Hal tersebut dikarenakan Pusat diadakan ketika jam istirahat sekolah dan siswa/i kelas I dan kelas II sudah pulang. Sehingga hanya diikuti siswa/i kelas III hingga kelas VI.
Pusat ini diterima dengan tangan terbuka oleh Pak Aam selaku kepala sekolah SDN Sekepeuris 1, "Saya senang dengan kehadiran perpustakaan istirahat oleh mahasiswa/i UPI yang sedang KKN. Kaena kegiatan ini sangat bermanfaat dan tentunya salah satu cara untuk meningkatkan minat baca siswa/i disini."
Rabu (01/15) hari pertama Pusat diadakan, disambut oleh siswa/i. Mereka menyerbu buku-buku yang berjajar diteras depan kelas V. Setelah mereka mengambil buku yang ingin mereka baca, mereka langsung duduk diteras luar kelas V dan VI.
Setelah kami mengatur buku-buku sedemikian rupa, mereka dengan segera memilih buku kemudian membacanya sambil duduk berjajar di depan teras kelas V dan VI. Hingga ketika waktu istirahat habis dan mereka harus kembali ke kelas, namun ada seorang siswa berkata dengan rasa sedih, "Yah sudahan bacanya".
Hal itu membuat gurunya mempersilahkan kembali siswa-siswinya untuk membaca dan para siswa pun senang.
