Mohon tunggu...
Nuri Muharomah
Nuri Muharomah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Banyuwangi, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengantar Sosiologi Pendidikan

31 Oktober 2020   10:56 Diperbarui: 31 Oktober 2020   11:15 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengertian Sosiologi Pendidikan

Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata, tema atau masyarakat dan ilmu. Secara harfiah berarti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Para ahli berpendapat bahwa sosiologi merupakan ilmu yang berupaya dalam memahami tindakan-tindakan sosial pendapat dari Max Weber. Jadi sosiologi pendidikan ilmu yang berhubungan dengan masyarakat secara khusus sebagai sebuah kesatuan yang menyeluruh baik hubungan antar sesama manusia, hubungan antara manusia dengan kelompok serta hubungan antar kelompok baik formal maupun material baik statis maupun dinamis.

Pengertian pendidikan secara sederhana dapat dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pendidikan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam upaya menumbuhkan seseorang melalui pengasuhan dan pelatihan. Dari perspektif kamus terlihat bahwa dengan pendidikan:

  1. Orang menglami perubahan sikap dan tata laku;
  2. Orang yang berproses menjadi dewasa;
  3. Proses pendewasaan dilakukan melalui pengelolaan dan pelatihan.

Dari kamus besar bahasa indonesia menyimpulkan bahwa pendidikan adalah proses, metode dan praktik pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan merupakan kajian masalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sosial, yang memiliki arti, sosiologi sebagai ilmu yang membahas mengenai manusia dan peran-peran dimana mereka berkewajiban menelaah masalah-masalah di lingkup pendidikan dengan teori-teori dari sosiologi. 

Pada hakikatnya belajar ilmu sosiologi merupakan pembelajaran tentang berkomunikasi, karena itu, sosiologi difokuskan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi siswanya dalam berinteraksi di lingkungannya. Selain mengembangkan potensinya dalam berkomunikasi dan bersosialisasi tapi juga untuk meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan wawasan sosial.

Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan 

Ruang lingkup sosiologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan, teologi mengkaji bidangnya secara mendalam dalam beberapa cara. Pembahasan utama menawarkan sosiologi pendidikan ialah lembaga menawarkan pendidikan formal. Menurut Katamto Sunarto guru besar fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas indonesia, sosiologi membagi tiga topik ilmu sosial, yaitu:

  1. Sosiologi pendidikan makro, yang mengkaji hubungan antara lembaga dan institut lain dalam masyarakat, misalnya hubungan antara pendidikan dan agama, dimana pendidikan dapat mempengaruhi siswa mempraktikkan teologi mereka. Hubungan pendidikan dan politik, sejauh mana sekolah memainkan perannya dalam proses penyatuan politik. Hubungan pendidikan dan ekonomi, sejauh mana sistem pendidikan menyiapkan tenaga pendidik dimana menikmati fasilitas lembaga pendidikan nasional yang merupakan pajak yang nyata;
  2. Sosiologi pendidikan meso, yang mengeksplorasi hubungan dalam organisasi pendidikan. Dalam bidang pendidikan meso disebut dalam organisasi yang menetapkan aturan tertentu untuk mencapai tujuannya. Struktur organisasi sekolah, peran dan fungsinya dalam organisasi sekolah dan hubungan antara organisasi sekolah dengan organisasi masyarakat lainnya di bahas disini;
  3. Sosiologi pendidikan makro, misalnya saling bertemu kelompok, jenis program, komunikasi di dalam kelas baik antara siswa maupun dengan guru.

Peran Sosiologi Pendidikan

Sekolah sebagai Organisasi

Sementara meninjau konteks sosial yang dibentuk dapat dijawab pula bahwa sekolah juga termasuk dalam kategori umumnya yang mengemban resiko organisatoris. Oleh karena itu keberadaan sekolah harus mengikut sertakan salah satu organisasi yang dapat dimanfaatkan mekanisme birokrasi dalam mengelola kerja lembaganya. Dalam lembaga sekolah terdapat beberapa prinsip penerapan birokrasi antara lain:

  1. peraturan dan prosedur yang ketat melalui birokrasi atau pemerintah;
  2. hiraerki jabatan atau hak dan kewajiban bagi struktur kepemimpinan yang berbeda-beda;
  3. preofesionalitas dalam pelaksanaan administrasi;
  4. rencana kerja yang dapat diidentifikasi;
  5. pengembangan hubungan yang bersifat impersonal dan formal.

Sekolah tidak menggunakan semua ketentuan diatas secara ketat dan langsung. Dalam hal ini sekolah mempunyai ciri-ciri struktur yang longgar menurut pendapat dari Bidwell. Kelonggaran struktural dari guru merupakan prasyarat mutlak dari kekuatan struktural tidak perlu sepenuhnya diterapkan oleh guru dalam penggunaan metode pengajaran dan pembelajaran kepada siswa mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun