Mohon tunggu...
Nuril Izzati
Nuril Izzati Mohon Tunggu... Penjahit - Ibu dari 3 orang anak

Dunia ibarat surga bagi orang kafir, tapi penjara bagi orang beriman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Terjangkit Islamophobia?

27 Juli 2019   23:42 Diperbarui: 27 Juli 2019   23:49 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia-pun Terjangkit Islamophobia?

 Pelarangan terhadap segala hal yang berhubungan dengan keagamaan kian meningkat di banyak negara di dunia, demikian laporan sebuah lembaga riset Pew Research Center di Amerika Serikat. Rusia dan China menjadi bagian dari 52 negara dengan tingkat pembatasan level tinggi. Sementara negara dengan tingkat pembatasan terendah dapat ditemukan di Afrika Selatan, Jepang, Filipina, Brasil, dan Korea Selatan. Lalu Bagaimana dengan di Indonesia? 

Di negara mayoritas muslim terbesar ini sepertinya tak jauh berbeda. Walau dalam kehidupan sehari-hari makanan dan minuman halal masih bebas dijajakan. Ibadah seperti sholat, puasa, dan zakat masih leluasa untuk dijalankan. Begitu pun dengan ibadah haji yang tiap tahun masih rutin difasilitasi dan bahkan kuotanya pun mengalami penambahan. Namun dalam hal yang lain seperti mengibarkan bendera tauhid (yang merupakan bendera Rasulullah) masih dipersoalkan. 

Seperti yang belum lama ini terjadi pada siswa dan siswi MAN 1 Sukabumi ketika mereka dengan bangga mengibarkan bendera warisan Rasulullah ini. Bukannya mendapat acungan jempol tapi malah perintah investigasi dari Menteri Agama yang mereka dapatkan. Walau akhirnya Kepolisian Resor Sukabumi menyatakan tak ada unsur tindak pidana terkait pengibaran bendera. 

Namun penggunaan kata "investigasi" yang terlanjur dilontarkan oleh menteri agama memberikan kesan negatif bahwa peristiwa pengibaran bendera tauhid seakan patut untuk diwaspadai. 

Begitupun dengan ajaran Islam, khilafah. Khilafah terus dikriminalisasi dan dimonsterisasi. Diopinikan bahwa khilafah akan memecahbelah NKRI, bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45. Bahkan belum lama ini Menko Polhukam menyatakan supaya para penyebar paham khilafah kini bisa dijerat hukuman. 

Padahal tidak ada yang salah dengan khilafah. Khilafah sebagaimana sholat, puasa, zakat dan haji adalah bagian dari ajaran Islam. Sebagaimana Rasulullah yang mencontohkan tatacara bersuci ketika akan melaksanakan sholat, berdoa ketika akan memulai kegiatan, meninggalkan riba ketika melakukan transaksi perekonomian, menutup aurat ketika berpakaian, berlemah lembut kepada saudara seiman, nah khilafah ini adalah tuntunan dari Rasulullah dalam tatakelola kenegaraan. Bukankah Islam adalah agama yang sempurna yang memiliki aturan dalam segala hal? 

Sehingga tidak layak bila ada seorang muslim yang menerima dengan hati yang lapang tatacara sholat, bersuci, berpakaian, dan berdagang, tapi merasa phobia ketika disodorkan khilafah untuk mengelola sistem kenegaraan. Merasa gerah bila ada yang dengan bangga mengibarkan bendera tauhid. 

Allah berfirman yang artinya, "Apakah kamu beriman kepada sebagian al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian di antaramu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (al-Baqarah: 85)

Jadi, tidak pantas bagi seorang muslim, phobia terhadap bendera tauhid dan sistem pemerintahan khilafah. Bahkan seharusnya bersama-sama ikut berjuang dan masuk ke dalam barisan orang-orang yang memperjuangkan tegaknya khilafah untuk melanjutkan kehidupan Islam. 

Wallahu'alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun