Mohon tunggu...
Nuriah Muyassaroh
Nuriah Muyassaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Penulis adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang jurusan akuntansi yang menekuni dunia kepenulisan baik fiksi maupun non fiksi. Penulis juga berpengalaman menjadi penulis freelance di salah satu media online.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Eceng Gondok Mampu Memperbaiki Ekosistem Sungai

7 Januari 2019   09:08 Diperbarui: 7 Januari 2019   09:20 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : greeners.co

Eceng gondok merupakan salah satu tanaman air yang tumbuh liar di sungai. Tanaman ini sering dianggap sebagai tanaman parasit yang bisa merusak ekosistem sungai karena pertumbuhannya yang liar dan tidak terkendali, sebagaimana yang terjadi di Rawa Pening dan Limboto. Dimana, ini akan berdampak pada terhalangnya sinar matahari pada permukaan air. 

Akibatnya, oksigen dalam air akan berkurang dan menimbulkan pertumbuhan bakteri pengurai limbah di dalamnya. Bahkan, fatalnya, eceng gondok juga bisa menyebabkan banjir karena menghambat aliran air sungai. Tak heran jika eceng gondok sering dipangkas  habis oleh para petani.

Namun, dari berbagai dampak negative tersebut, eceng gondok juga memiliki dampak positif yang tak banyak diketahui orang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Limnologi LIPI, eceng gondok merupakan tanaman yang memiliki efektivitas tinggi dalam menyerap senyawa organik dan anorganik, sehingga mampu memulihkan perairan yang tercemar.

Penelitian yang sama dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2014 yang membuktikan bahwa tanaman eceng gondok dan rumput memiliki potensi untuk memperbaiki kualitas air. Hal ini dikarenakan eceng gondok memiliki akar yang menjulur ke bawah sangat panjang dan mampu menyaring kotoran-kotoran yang terbawa dari dari arus bawah sungai.

Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan, Kementrian Kelautan dan Perikanan juga memaparkan bahwa eceng gondok memiliki kemampuan dalam menyerap ion logam seperti cadmium (Cd), timbal (Pb) dan besi (Fe), senyawa organik dari suatu larutan, menurunkan TSS dan BOD, serta efektif menurunkan bahan organik dan fosfat perairan. 

Oleh karena itulah, untuk menanggulangi sungai yang tercemar, beberapa pemerintah daerah mulai mencoba menerapkan alternative ini sebagai solusi, seperti Pemrov Jakarta, Yogyakarta, dan beberapa daerah lainnya. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas air sehingga ekosistem sungai tetap terjaga.

Adapun masalah pertumbuhan liar eceng gondok yang dapat berdampak buruk pada ekosistem sungai, hal ini bisa diatasi dengan melakukan pengawasan secara periodik. 

Selain untuk mencegah pertumbuhan liar, pemantauan ini juga penting dilakukan untuk mengetahui kondisi eceng gondok yang sudah mati agar segera dibersihkan sehingga tidak menimbulkan bau dan menyebabkan sedimentasi. Upaya lain yang bisa dilakukan yaitu dengan memasang sekat berbahan High Density Polyethelene (HDPE) pada batas area penanaman eceng gondok.

Alhasil, eceng gondok merupakan alternative sederhana yang bisa menjadi solusi untuk memperbaiki ekosistem sungai. Namun, dengan syarat melakukan pengawasan secara rutin terhadap eceng gondok agar tidak tidak tumbuh secara liar.

Daftar Pustaka

Ramadhan, Ardito. 2018. Petugas Pasang Sekat Untuk Cegah Eceng Gondok Tumbuh Liar di Kali. Online. (https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/03/18402381/petugas-pasang-sekat-untuk-cegah-eceng-gondok-tumbuh-liar-di-kali ), diakses pada 7 Januari 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun