Mohon tunggu...
Mutia Nurhasanah
Mutia Nurhasanah Mohon Tunggu... Penulis - Menjadi Lebih baik

Jika diammu adalah bijak, maka diamlah. Jika diammu diinjak, maka berbicaralah.Supaya mereka terdiam.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemanfaatan Teknologi di Tengah Masa Pandemi

6 Agustus 2020   11:40 Diperbarui: 6 Agustus 2020   11:28 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilya Pavlov on Unsplash

Binjai, Masyarakat dunia digemparkan dengan adanya suatu virus yang bernama Covid-19. Virus yang pertama kali teridentifikasi di Pasar hewan Wuhan China, pada akhir tahun 2019. Virus yang merupakan akronim dari coronavirus disease 2019 yang disebabkan oleh coronavirus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus). Dari infeksi virus  disebabkan dengan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat yang salah satunya menyerang sistem pernapasan dan virus yang sangat mudah ditularkan. Covid-19 saat ini masih sangat gencar dilakukan para peneliti untuk mendalami apakah ada vaksin yang benar-benar ampuh untuk menyembuhkan dan menghilangkan virus yang sedang menjangkiti seluruh dunia ini.

Hasil dari penelitian National Institute of Allergy and Infectious Disease makhluk super kecil yang memiliki ukuran berkisar 120-160 nanometer, Covid-19 benar-benar sangat menggemparkan dunia bahkan Indonesia tak luput dari serangan vitus ini. Hampir seluruh lorong kehidupan dunia sibuk berjibaku dalam mengantisipasi pandemic ini. Bahkan dari berbagai negara harus siap dalam keseriusan dalam melawan Covid-19.

Kini, bangsa Indonesia dalam pemerintahannya melakukan penerapan kebijakan New Normal Segala kegiatan perindustrian atau perekonomian sudah dibuka keseluruhannya yang sebelumnya mengalami pemberentian guna mengurangi intensitas penularan covid-19. Pastinya kita harus menerapkan protocol kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah dalam segala aktifitas dan kegiatannya.

Penerapan kebijakan-kebijakan manual seperti  pembentukan Gugus Tugas COVID-19, penerapan PSBB, tes swab, rapid test, lockdown, melakukan pembelajaran daring, dan beberapa kebijakan lainnya.

Belum berakhir sampai disini Pandemi COVID-19 di Indonesia semakin cepat penyebarannya dari berbagai daerah, peningkatan jumlah pasien positif masih terjadi, sudah banyak angka-angka korban jiwa yang telah direnggutnya.

Selain menerapkan kebijakan-kebijakan manual, perang melawan pandemi COVID-19 juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.  Untuk itu diperlukannya edukasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan dan penanganan untuk menghadapi wabah tersebut. Cara dalam mengedukasinya salah satunya adalah menggunakan teknologi.

Tercatat ada beberapa teknologi yang muncul di era revolusi industri 4.0 yang berguna bagi penanganan  COVID-19, yakni artificial intelligence (AI), big data, internet of things (IoT), virtual reality (VR), holography, cloud computing, autonomous robot, 3D scanning, 3D printing, dan biosensor. Dari banyaknya teknologi tersebut, yang sering  kali muncul ke permukaan dan menjadi perbincangan adalah AI, big data, dan IoT. Hal ini karena  penggunaan tiga teknologi tersebut memiliki cakupan  yang luas, baik dari segi fungsi maupun penggunanya.

Artificial Intelligence atau Kecerdasan buatan itu sendiri merupakan suatu mesin atau alat pintar yang dapat melakukan suatu tugas dengan cara belajar dari pengalamannya, dan melakukan tugas selayaknya manusia yang bilamana tugas tersebut dilakukan oleh manusia akan dibutuhkan kecerdasan dan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tugas tersebut. Teknologi kecerdasan buatan dapat membantu dalam mengurangi jumlah pasien positif Covid-19 salah satu contohnya yaitu Natural language processing (pemrosesan bahasa alami).

 AI digunakan untuk banyak tujuan, di antaranya deteksi dini dan memprediksi wabah, pembuatan  robot, memproduksi CT scan yang berguna untuk mendeteksi pneumonia dalam diri seseorang, dan  berbagai kegunaan lainnya untuk mendukung sistem jaminan kesehatan.

Big data digunakan dalam hal melakukan tracking dengan data yang bersifat real time, serta menganalisis dan memprediksi sejauh mana COVID-19 dapat menginfeksi masyarakat serta apa  saja dampaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun