Mohon tunggu...
Andi Nur Fitri
Andi Nur Fitri Mohon Tunggu... Konsultan - Karyawan swasta

Ibu dua orang anak, bekerja di sekretariat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Komisariat Wilayah VI (APEKSI Komwil VI)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hoax dan Pertanggungjawabannya

31 Januari 2019   03:47 Diperbarui: 31 Januari 2019   05:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semangat pagi kawan. Sudah kah otak kita melakukan refreshing untuk membersihkan segala pikiran kotor yang masih mengendap? Jika iya, teruslah berbuat demikian, agar jiwa kita selalu melihat cahaya yang lebih terang dalam hidup yang terus berjalan ke depan. 

Jika belum, sebaiknya segeralah berkaca. Masih sibuk dengan hoax dan postingan-postingan miring yang belum tentu kebenarannya? Hmmm..apapun yang ingin kita lakukan hari ini, baik itu rencana jahat atau baik, renungkanlah bahwa Tuhan mengingatkan " Jika kau berbuat baik, maka kau berbuat baik untuk dirimu, dan jika kau berbuat jahat, maka akan kembali pada dirimu sendiri (Q.S. al-Israa : 7)                      

Tak urung Rasulullah SAW pun bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Apakah ada manfaat menyebar fitnah dalam postingan? Apakah ada faedah dari cemoohan dan cibiran?                                 

Sebuah pepatah lama menyebutkan life by sword, die by sword, jika ada orang yang semasa hidupnya sering menghujamkan pedang untuk menebas orang lain, maka sunnatullah akan berjalan. Kemungkinan akhir hayatnya akan berada dalam tebasan pedang yang sering ia hunuskan dahulu. 

Kata-kata, kalimat, postingan, status ataupun serupanya yang sering dipakai untuk menggangu ketenangan laksana ujung pedang yang diayunkan tak tentu arah. Siapa pun bisa terluka, maka berhati-hatilah karena darah yang mengalir dari luka itu juga akan mengalir dari tubuhmu pada waktu dan dari arah yang tidak disangka-sangka. 

Apakah kau tak nyaman jika tak kau sebatkan ujung pedang itu kepada siapapun? Apakah hatimu terlanjur hitam untuk sekedar melihat warna-warni pagi? Begitulah, jika lakon hidup tak pernah damai dan mendamaikan orang lain, bukan tidak mungkin ujung hidup itu akan berada di dimensi keguncangan. Atau mungkin sosok pengganggu semacam ini sedang mengidap gangguan jiwa minor, dimana otak yang mengirim ribuan sinyal ke seluruh tubuh tidak bisa diam bila tak melakukan pembusukan.

Mari berdoa semoga setiap diri kita, di akhir hidupnya masuk dalam golongan orang-orang yang siap dan mampu mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan di hadapan Sang Pemilik Kehidupan. Salam bahagia di penghujung Januari 2019. (Fitri Balasong)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun