Mohon tunggu...
Nur Fadilah
Nur Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswi

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Satu Buah Sehari, Jauhkan Suntikan Insulin: Mendorong Gaya Hidup Sehat Melalui Konsumsi Buah Lokal

2 Mei 2025   11:30 Diperbarui: 2 Mei 2025   11:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Buah-buahan bisa dikonsumsi penderita diabetes. (Foto: Envato/Vell).

"Satu Buah Sehari, Jauhkan Suntikan Insulin: Mendorong Gaya Hidup Sehat Melalui Konsumsi Buah Lokal"

Diabetes menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Data Kementerian Kesehatan mencatat peningkatan signifikan penderita diabetes setiap tahunnya. Banyak yang berujung pada ketergantungan terhadap obat-obatan dan suntikan insulin. Padahal, langkah preventif bisa dimulai dari kebiasaan sehari-hari, yakni mengonsumsi buah secara rutin.


Buah-buahan lokal Indonesia menyimpan potensi luar biasa untuk menunjang kesehatan. Selain rasanya yang enak, buah seperti pepaya, pisang, jambu biji, dan alpukat kaya akan serat, vitamin, serta antioksidan. Kandungan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan menghindari lonjakan glukosa.


Salah satu kunci pengendalian diabetes adalah menjaga indeks glikemik makanan tetap rendah. Buah lokal seperti apel malang, jambu air, dan belimbing memiliki indeks glikemik yang rendah hingga sedang, artinya tidak cepat meningkatkan kadar gula darah. Ini menjadikan buah sebagai pilihan cerdas pengganti camilan manis berisiko tinggi.


Kampanye "Satu Buah Sehari" hadir sebagai gerakan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya konsumsi buah setiap hari. Tidak hanya menyehatkan, kampanye ini juga mendorong kemandirian pangan nasional, karena memprioritaskan buah lokal yang ditanam oleh petani setempat.


Ironisnya, banyak masyarakat Indonesia lebih memilih buah impor yang mahal dan tidak selalu segar. Padahal, buah lokal sering kali lebih kaya manfaat dan ramah di kantong. Kurangnya edukasi tentang manfaat buah lokal menjadi salah satu penyebab rendahnya konsumsi buah di dalam negeri.


Selain manfaat medis, gerakan ini turut berdampak pada perekonomian. Permintaan tinggi terhadap buah lokal dapat membuka peluang besar bagi petani dan UMKM buah olahan. Dengan demikian, aspek kesehatan dan ekonomi bisa berjalan beriringan.


Kebiasaan mengonsumsi buah juga bisa ditanamkan sejak dini, terutama di sekolah dan keluarga. Edukasi tentang pentingnya makan buah harus menjadi bagian dari kurikulum atau program UKS, agar anak-anak terbiasa dengan pola makan sehat sejak usia dini.


Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menekan angka penderita diabetes tipe 2 yang paling sering disebabkan oleh pola makan buruk. Jika satu orang saja berhasil terhindar dari insulin melalui konsumsi buah, maka kampanye ini sudah berjalan dengan baik.


Pemerintah dan sektor swasta perlu turut serta dalam mendorong gerakan ini. Subsidi untuk petani buah, promosi di media sosial, hingga kolaborasi dengan influencer bisa menjadi strategi kampanye yang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun