Tahun ini, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 H masih dalam suasana penuh keprihatinan. Kerusakan demi kerusakan terjadi dan harus segera diperbaiki. Solusi tunggal atas segenap masalah yang menimpa umat ini adalah mengembalikan kehidupan Islam dengan penerapan syariah Islam secara kaffah.
Pada syariah kurban, kita mengenang kembali peristiwa agung pengorbanan Nabi Ibrahim as. dalam menaati perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail as. Begitulah hebatnya akidah. Keyakinan yang tertancap kuat dan tak tergoyahkan telah mampu melahirkan ketaatan total tanpa mempertimbangkan hal-hal duniawi. Keyakinan semacam ini seharusnya melahirkan kecintaan untuk kembali pada syariah Allah. Tentu dengan sekuat tenaga menerapkan syariah-Nya dalam kehidupan.
Hari Raya umat Islam identik dengan hari kemenangan. Kemenangan hakiki adalah ketika umat Islam menjadi umat yang taat (bertakwa) kepada Allah SWT. Namun, saat ini masih banyak hukum-hukum syariah yang dicampakkan. Terutama berkaitan dengan pengaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara; dalam bidang pemerintahan, ekonomi, sosial, hukum pidana, pendidikan, politik luar negeri dan lain sebagainya.
Saat syariah Islam belum diterapkan secara kaffah dalam kehidupan, saat itu pula kehidupan kaum Muslim terpuruk, terjajah, hancur dan tertindas. Pangkal keterpurukan ini adalah karena umat Islam telah banyak menyimpang dari al-Quran.
Ada tiga kunci untuk meraih kemenangan umat Islam: Pertama, memantaskan diri sebagai hamba yang kokoh keimanannya, mendalam keilmuannya dan dekat dengan Allah SWT. Kedua, maksimal dalam melakukan upaya perubahan dari suatu kondisi menuju kondisi lain yang lebih baik. Ketiga, sabar atas panjangnya perjuangan dan atas tipu daya musuh.
Saat ini, ikhtiar mengembalikan kemenangan umat Islam bermakna membawa umat pada posisi terbaik, sebagai kekuatan di dunia yang diperhitungkan dalam percaturan politik global.
Kemenangan demi kemenangan yang berhasil diraih Rasulullah saw. dan para Sahabatnya serta para khalifah sesudahnya adalah karena mereka menerapkan Islam secara kaffah dalam kehidupan mereka. Ini pulalah yang menjadikan generasi Islam terdahulu mampu membangun kekuatan super power, yang disegani kawan dan ditakuti lawan.
Kepemimpinan Islam inilah yang mampu mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup rakyatnya, baik Muslim maupun non-Muslim; mampu melahirkan para pejuang Islam yang tangguh dalam mengemban misi pembebasan di berbagai negeri, mampu menumbuhsuburkan perkembangan sains dan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia, mampu menjadikan negeri Islam sebagai kiblat perkembangan sains dan teknologi pada saat bangsa Eropa masih tenggelam dalam kebodohan dan keterbelakangan. Itulah kemenangan umat Islam dan kebaikan untuk dunia.
Setelah merayakan kemenangan Idul Adha sebagai kemenangan personal, semoga kita bisa segera merayakan kemenangan kolektif umat dalam percaturan politik dunia.
By. Ummu Fatih