Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara Indonesia, yang memiliki pedoman 5 sila yang menjadi sebuah acuan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai macam tantangan permasalahan pada era globalisasi ini, dengan berpegang teguh pada nilai-nilai sila dari Pancasila. Salah satunya pada era globalisasi saat ini, pentingnya peranan Pancasila untuk tetap menjaga eksistensi bangsa Indonesia.
Dalam majunya era globalisasi pada saat ini maka maju pula teknologi digital yang semakin terus berkembang, dan itu memiliki dampak positif dan negatif pada generasi muda. Jika dilihat dari sisi positifnya generasi muda memiliki tatanan nilai dan sikap nasionalisme pada negaranya, mencontohkan pada generasi muda lainnya sikap dan contoh bagaimana menerapkan sikap dari sila-sila yang tercantum pada pancasila dalam kehidupan dengan baik dan benar, memperkenalkan produk dan kebudayaan bangsa sendiri kepada negara lain, dan masih banyak lagi sisi positif lainnya pada era teknologi digital saat ini.
Dari sisi negatifnya salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia yang menjadi sebuah tantangan menghadapi generasi muda yaitu memudarnya rasa nasionalisme pada generasi muda, dari kemajuan era globalisasi ini bisa membuat generasi muda kurang menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya. Melalui majunya teknologi digital itulah yang menyebabkan ada masuknya pengaruh pola gaya hidup budaya barat yang dianggap modern tersebut, yang menjadi salah satu permasalahan sebab generasi muda tidak memfilter secara baik dan benar.
Generasi muda lah yang memiliki peranan penting dalam menjunjung eksistensi bangsa Indonesia, generasi muda lah yang menjadi penggerak dan awalan pembangunan munculnya rasa nasionalisme pada masyarakat lainnya terhadap bangsa Indonesia. Dengan kemajuan teknologi digital itu yang harus dimanfaatkan dengan baik dan benar, agar rasa nasionalisme pada generasi muda tidak mengalami kelunturan dan tetap menerapkan sikap dari nilai-nilai yang terkandung didalam sila-sila yang tercantum pada Pancasila.
Generasi muda pada umumnya mengimplementasikan nilai-nilai sila dari Pancasila tersebut dengan mengikuti beberapa kegiatan baik disekolah maupun dilingkungan rumah, beberapa contoh kegiatannya yaitu seperti mengikuti pelajaran Pancasila, mengikuti upacara bendera, mengikuti adanya baksos, mengikuti kerja bakti gotong royong, dsb. Dengan berpedoman hidup pada nilai-nilai Pancasila dapat merasakan pandangan hidup untuk membangun kemajuan bangsa dan generasi muda menjadi lebih baik kedepannya, oleh sebab itu peranan nilai-nilai Pancasila menjadi sebuah awalan untuk memperkenalkan kesadaran atau cita-cita moral yang menjiwai dan dijiwai oleh generasi muda saat ini.
Dengan era globalisasi saat ini dan kemajuan era digital ini menjadikan generasi muda sebagai acuan negara Indonesia untuk kedepannya akan mau seperti apa dan bagaimanya, jadi sebagai generasi muda harus pintar-pintar dalam mengelola teknologi digital ini. Dengan melalui teknologi digital ini generasi muda bisa menjadikan proses pengajaran dan pembelajaran dari nilai Pancasila dapat berfungsi dan bermanfaat sampai dikehidupan dimasa depan, dengan begitu dapat menumbuhkan dan mensadarkan rasa nasionalisme generasi muda lainnya. Akan tetapi dari kemajuan era digital ini juga mempunyai sisi negatifnya, yaitu dapat menurunnya rasa nasionalisme pada generasi muda karena ada masuknya pengaruh pola gaya hidup budaya barat yang dianggap lebih modern dibandingkan budaya sendiri yang masih dianggap kuno, hal tersebut dapat dilihat dari cara bersikap, berpakaian, berbicara sampai pola gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat daripada budayanya sendiri.
Adapun beberapa faktor yang mengakibatkan penyebabnya memudar rasa nasionalisme di kalangan generasi muda, seperti tidak adanya sikap dari keluarga ataupun lingkungan disekitarnya yang mencerminkan rasa nasionalisme, tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lainnya seperti aspek kehidupan sehingga membuat generasi muda merasa tidak bangga kepada Indonesia, meniru pola gaya hidup budaya barat, paham liberalisme yang dianut oleh negara-negara barat, terpaku menggunakan produk-produk dari luar negeri, dsb.
Dengan begitu adapun upaya untuk mengantisipasi memudarnya rasa nasionalisme pada generasi muda, seperti mencoba menjelajahi produk-produk buatan dalam negara, menanamkan, mengamalkan, dan melaksanakan baik nilai-nilai Pancasila ataupun ajaran agama sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari, selektif terhadap pengaruh globalisasi baik dibidang politik, ekonomi maupun sosial budaya, dsb.
Generasi muda sebagai acuan masa depan bangsa dalam bersikap dan bertindak, menjunjung nilai moral yang baik yang berdasarkan terhadap nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Rasa nasionalisme yang harus dipertahankan pada generasi muda bukanlah sekedar rasa cinta tanah air saja, tetapi rasa nasionalisme yang menjunjung tinggi bangsa dan negara dan tidak lupa tetap menghargai bangsa lain juga. Dengan masuknya pola gaya hidup budaya barat itu bukanlah dijadikan sebuah akar permasalahan yang besar karena seharusnya sebagai generasi muda harus pintar dan harus bisa menyaring budaya-budaya luar, memilah dan memilih mana yang bisa diambil sebagai patokan budaya yang baik dan menyaring yang dianggap buruk yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang tercantum pada Pancasila.
