Mohon tunggu...
Nur Fatonah
Nur Fatonah Mohon Tunggu... Mahasiswa - N U R F A :), need person who care about me.

menjelajah banyak berkah dari Illahi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media? Ssebagaimana Bisanya Bikin Damage Over 100%

6 Mei 2021   15:14 Diperbarui: 6 Mei 2021   15:23 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo, hai

Kembali bersama Nurfa lagi nih, wkwk (mungkin ini sebuah opening yang kurang bagus, tapi biarlah)

Mungkin ada banyak kemungkinan jika seseorang lebih memilih berdiam diri di rumah apalagi di saat pandemic seperti ini. Kenapa tiba-tiba saya kepikiran untuk membahas mengenai cakupan media yang luas hingga sampai pada potensi dari media tersebut untuk kebutuhan manusia. Ternyata sangat penting peran media bagi pribadi individu. Apalagi yang memiliki relasi pertemanan yang sangat luas maka akan memposisikan media paling utama dalam kehidupannya. Jauh berbeda dengan kondisi dahulu yang mengharuskan bertemu untuk berkenal. Kondisi perubahan zaman menyebabkan manusia berpikir lagi dan menemukan media baru untuk dikembangkan.

Keberadaan media saat ini bagaikan matahari yang menyinari ujung dunia. Sangat indah tentunya. Banyak hal yang bisa diambil hikmah dan manfaatnya. Mulai dari hal-hal kecil yang tidak terlihat hingga berguna dalam memutuskan berbagai masalah kehidupan. Semua hal dapat dijangkau dengan adanya internet dan dengan adanya pola pikir yang seimbang sehingga media dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar.  Pemanfaatan dengan baik ini tentunya juga menjalar ke berbagai sektor kehidupan. Seperti sektor ekonomi, berbagai kegiatan ekonomi memerlukan media untuk dapat mempromosikan suatu poduk/jasa.

Sebenarnya dalam memanfaatkan media juga harus dapat memilih dan memilah berbagai aspek yang ada. Seperti misalnya dalam kebutuhan saya sebagai seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, dalam mengaksesnya saya memerlukan filtrasi terhadap konten-konten yang bermanfaat dan menghindari konten yang tidak bermanfaat. Di dalam perkuliahan saja, pengaksesan media lebih diberatkan pada aplikasi-aplikasi pembelajaran yang sesuai dengan konteks mahasiswa. Seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet, Edmodo, Google Drive, dan lain sebagainya yang sekiranya sangat bermanfaat untuk menunjang perkuliahan.

Saya juga mempunyai media sebagai hiburan dan teman saya saat pandemic.  Seperti TikTok, Instagram, YouTube, Shopee, Sportify, Twitter, Webtoon, dan lain sebagainya. Namun baru-baru ini Tik Tok menjadi media yang semakin banyak orang menikmati. Karena kalau kita bijak mnenggunakannya maka akan mendapat manfaat yang juga banyak sekali. Mulai dari lifehack, tutorial, dan berbagai informasi penting yang sebelumnya belum pernah diketahui.

Hidup pada zaman media memang sangat menyenangkan tetapi juga tentu menegangkan. Menyenangkan dalam artian dapat memiliki wawasan yang luas, bisa tetap bercanda tawa dengan teman -- teman yang jaraknya jauh, dapat mencari berbagai hal yang ada dan bahkan dapat melihat isi seluruh dunia hanya dengan bermai sosial media.

Awal kemunculan kembali aplikasi Tik-tok setelah dulunya sempat dianggap negatif dan hanya sekedar hal-hal yang tidak pantas.

Kemunculan kembali aplikasi Tik-tok sungguh memberikan sebuah sajian baru dan bahkan konten kreator yang tentunya sangat beragam. Awal saya kembali mulai menggunakan Tik-tok untuk melihat beberapa life hack yang menurut saya menarik dan dapat meringankan pekerjaan sehari-hari. Sebuah contoh life hack melipat baju dan hoodie, sebelum mengenal Tik-tok melipat hanya sekedar begitu -- begitu saja. Memakan waktu banyak, bentuk lipatan sama dan memakan banyak space pada lemari. Setelah melihat life hack di Tik-tok cara melipat tentunya berubah hanya dengan beberapa kali gerakan baju sudah terlipat dengan bagus dan hoodie yang dulunya sangat memakan tempat di lemari sekarang sudah berubah menjadi sebuah gulungan yang cantik dan tertata dengan rapi.

Kemudian hal lain yang berubah setelah saya menggunakan Tik-tok adalah variasi dalam memasak makanan dengan bahan dasar yang simple seperti telor, mie instan dan beberapa jenis cemilan. Pembuatan telor yang dulunya hanya sekedar telur mata sapi dan telur dadar, sekarang sudah berubah menjadi telur ala-ala hotel bintang lima. Hanya dengan melihat video durasi satu menit, saya dapat memiliki gambaran berbagai toping yang dapat dipadukan dengan mie instan. Hal-hal tersebut tentunya dapat menjadi bahan ajar saya dalam memasak.

Serta akhir-akhir ini hal yang sering saya gunakan dalam keseharian saya adalah tentang bagaimana cara edit foto dengan komposisi yang sudah disiapkan oleh banyak konten kreator. Hasil foto yang tadinya hanya alakadarnya saja dapat menjadi sebuah foto yang aesthetic, seperti kata anak zaman sekarang. Walaupun komposisi edit hanya untuk pengguna IOS. Memang itu juga menjadikan video tersebut menjadi kesenjangan sosial. Karena tidak semua pengguna aplikasi Tik-tok juga pengguna IOS. Tentu kita harus dapat memilih mana yang sesuai dengan apa yang pantas menjadi tontonan kita pada aplikasi Tik-tok. Tentu akan banyak kelebihan dan kekurangannya, apalagi bagi kita kaum perempuan. Karena banyak dijumpai hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan, sejatinya setiap individu memiliki privasinya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun