Hari Rabu, 1 Oktober 2025, saya mengikuti upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Pembina upacara kali ini adalah Bapak Supriyanto, S.Pd.SD. Beliau memberikan amanat yang singkat, jelas, tapi lumayan dalam maknanya.
Pesannya sederhana, "Anak-anak tugasnya ya belajar, belajar, dan terus belajar"
Kedengarannya klise yaaa, tapi sebenarnya itu kunci utama. Karena dengan belajar, anak-anak bisa menyiapkan diri untuk menjadi penerus bangsa, melanjutkan estafet perjuangan yang sudah dirintis para pendahulu.
Saya jadi teringat lomba estafet. Tongkat itu kalau sampai jatuh, berarti timnya pasti kalah. Nah, kalau generasi muda malas belajar, sama saja seperti tongkat itu jatuh di tengah jalan. Kan rugi, bangsa kita bisa "kepleset" sebelum garis akhir.
Menurut saya, momen Hari Kesaktian Pancasila ini bukan sekedar acara seremonial. Lebih dari itu, momen ini bisa jadi pengingat untuk kita semua khususnya anak-anak agar makin bersemangat menuntut ilmu. Belajar memang kadang terasa berat, tapi dari proses itulah nilai-nilai Pancasila bisa dipraktikkan, mulai dari disiplin saat datang tepat waktu, jujur saat mengerjakan ujian, hingga gotong royong ketika piket kelas.
Inilah wujud nyata menjadi Pelajar Pancasila: beriman dan bertakwa, punya akhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, serta mampu bergotong royong. Semua itu bisa tumbuh kalau anak-anak rajin belajar dan berlatih setiap hari.
Kalau kata orang bijak, "Belajar itu memang capek, tapi lebih capek lagi kalau tidak punya ilmu."Â
Jadi, ayo terus semangat belajar, jadi pelajar Pancasila sejati, dan siapa tahu dari bangku sekolah inilah lahir generasi hebat yang bisa membuat Indonesia makin maju! .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI