Gambar:Reuters Raksasa ekonomi dunia saat ini memang masih dianggap AS ,meskipun sekaligus juga pengutang terbesar dunia .Bisa dipahami jika Tiongkok yang paling resah terhadap penolakan Kongres AS untuk menaikkan pagu hutang yang diajukan Barack Obama,meskipun kini sudah terjadi kesepakatan antara Demokrat dan Republik di DPR AS terkait hal tersebut.Jika hal itu masih juga ditolak oleh mayoritas Republik di Kongres, AS akan melanjutkan penghentian operasi pemerintahannya karena ketiadaan dana, sangat memalukan lagi Paman Sam takkan mampu membayar hutangnya yanag sangat besar itu kepada Tiongkok. Karena tarik ulur masalah itulah sehingga Kantor Berita Tiongkok,Xinhua dengan geram menyerukan supaya sistem perekonomian baru tidak berpusat di AS.Hal ini tentunya juga menyebabkan posisi mata uang dolar AS akan terimbas pula .Dan beberapa negara sebenarnya sudah melaksanakannya,terutama Tiongkok,Jepang,Republik Islam Iran dalam sistem perekonomian mereka sudah mulai menyingkirkan dolar AS secara bertahap dengan mata uangnya sendiri. Seruan Xinhua itu tentu saja tidak dikehendaki AS,karenanya Kongres AS kelihatannya akan mengabulkan permintaan Barack Obama yang juga sangat menguntungkan Beijing  sebagai negara kreditor terbesar kepada AS.Meskiun demikian seruan Xinhua perlu mendapat suatu pertimbangan khusus bagi negara lain  yang selama ini "mendewakan"AS sebagaai adi daya,tetapi nyatanya juga penghutang terbesar dunia saat ini. Republik Rakyat Tiongkok dengan rasa khawatir menunggu perdebatan di Kongres AS yang batas akhirnya hari Kmais 17 Oktober 2013,karenanya berbagai peringatan keras dari Beijing  memerahkan telinga Washington .Akan melemparkan"Bom Nuklir Eknomi"yang akan menghancurkan pasar saham  sampai masalah itu terpecahkan,demikiana peringatan keras Tiongkok kepada AS.Namun demikian tajuk Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua ,yang menyerukan supaya sistem ekonomi baru tidak berpusat pada AS yang dampaknya sanagat luas itu.Seruan ini teuntunya tidak diinginkan AS,tetapi apa daya sekarang Gedung Putih sedang terbelit hutang karena ulahnya sendiri.Tuntutlah ilmu meskipun kenegeri China,yang sudah dikemukakan Rasulullah SAW lebih 15 abad silam ,karenanya kedepan hal itu akan terwujud secara kongkrit. Suatu pembelajaran dari China bagi Indnesia.