Mohon tunggu...
Nurdin
Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

sebagai guru sejarah dan sosiologi di SMA di kota Bandung tentu saja perlu berwawasan luas,karenanya saya selalu suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasan yang masih sempit ini.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Zionis Israel-Gedung Putih, Bersandiwara Menjadi Investigator Genosida di Jalur Gaza?

14 Mei 2024   08:28 Diperbarui: 14 Mei 2024   08:28 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Serangkaian adegan sandiwara lelulcon yang tidak lucu sedang diperagakan oleh rezim Zionis israel bersama panutannya Gedung Putih untuk mencoba meredam seruan gencatan senjata permanen ,pemberian akses bantuan internasioal ke jalur Gaza oleh 143 negara negara anggota PBB  dan komuitas internasional lainnya.Proses investigasi terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan  rezim Zionis israel di jalur Gaza dan tepi barat Palestina yang dilakukan oleh Zionis israel sendiri bersama pendukung utamanya AS sebagaimana dikatakan Menlu AS Anthony Blinken dalam wawancaranya di jaringan TV CBS News (Ahad ,12 Mei 2024)tidak lebih dari hanya isapan jempol belaka.

Menteri Luar Negeri(Menlu)AS,Anthony Blinken dalam wawancaranya dengan jaringan TV CBS News mengatakan bahwa Amerika serikat(AS) sedang melakukan investigasi potensi pelanggaran yang dilakukan rezim Zionis Israel di jalur Gaza,ujarnya lagi "kami memiliki sejumlah insiden yang terus kami cermati untuk mencoba mendapatkan penilaian terbaik".Selain itu rezim Zionisisrael juga melakukan hal yang sama ,tambahnya di jaringan TV CBS News tersebut pada hari Ahad 12 Mei  2024.

Masih adakah negara-negara dan komunitas internasional yang mempercayai ucapan Anthony Blinken tersebut ? Selama ini AS merupakan pendukung utama rezim Zionis israel dalam berbagai aspeknya,Gedung Putih selalu menggunakan vetonya untuk menggagalkan berbagai resolusi DK-PBB bagi pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.AS juga memveto resolusi DK-PBB yang diajaukan oleh Aljazair bagi  keanggotaan penuh Palestina di PBB meskipun resolusi tersebut  mendapat dukungan 143 negara anggota PBB.

Keputusan ICJ yang mengharuskan Zionis israel menghentikan genosidanya di jalur Gaza dan Tepi arat Palestina juga ditentang oleh AS pimpinan Presiden Joe Biden ,sehingga beberapa negara kemudian menggugat AS ke ICJ dan ICC karena bertindak mendukung genosida  yang dilakukan Zionis israel di jalur gaza.Gedung Putih juga menolak gencatan senjata permanen ,namun berpura-pura menentang seraangan Zionis israel ke Rafah.Kini Zionis israel membombardir Rafah yang sudah menewaskan ratusan jiwa hingga menambah korban sipil Palestina menjadi lebih 35 000 jiwa dan 78 000 lainnya mengalamiluka-luka yang sebagian besarnya terdiri dari waanita dan anak-anak.Korban juga diperkirakan terus bertambah karena korban-korban dari reruntuhan 85 persen bangunan serta  pembantaian massal terus diketemukan diberbagai kawasan Gaza belum terindentifikasi.

Terkait genosida yang dilakukan Zionis israel di jalur Gaza sesungguhya sudah  sangat jelas terang benderang ,karenanya apa yang dilakukan Anthony Blinken untuk menginvestigasi potensi pelanggaran yang dilakukan rezim Zionis Israel dijalur Gaza tidak lebih dari omong kosong belaka.Langkah-langkah kepura-puraan AS dan Zionis israel tersebut hanya berupa langkah-langkah  berkelit untuk mengurangi tekanan komunitas internasional yang semakin membela perjuangan kemerdekaan  Palestina.Di Majlis Umum PBB sekitar 143 negara mengakui negara palestina,dan menyerukan pula bahwa sudah saatnya negara palestina menjadi anggota penuh di PBB.

Selain tekanan dari komunitas internasional bagi pembentukan negara palestina sebagai anggota penuh di PBB yang semakin terstruktur sistematis  massiv itu,juga tekanan domistiknya sendiri yang semakin mencekik Gedung Putih dan Zionis Israel.Di AS berbagai kampus terkemuka di seantero negara adi daya itu bergerak memprotes sikap Gedung Putih yang membantu Tel Aviv .Sementara rezim Zionis Israel sendiri sedang mengalami krisis ekonomi poitik yang menuntut pengunduran diri PM Benyamin Netanyahu dan kabinet perangnya ,bahkan dibagian utara Zionis israel sendiri mulai muncul gerakan separatisme dibawah pimpinan Ketua Regional Moshe Davidovich sebagaimana dilansir TV Chanel 13 .


Menurut Moshe Davidovich ,bahwa wilayah regional bagian  utara negara Zionis israel hendak memisahkan diri dari Tel Aviv menjadi negara Gallelea supaya  bisa membela diri mereka sendiri ,karena  rezim Zionis israel saat ini tidak mampu membela warga regional itu dari serangan Hizbullah.Hamas,Jihad Islam .Konstalasi politik,ekonomi yang semakin parah menyebabkan rezim Zionis israel bersama AS mencoba "bersandiwara"dengan seakan-akan hendak menyediki berbagai pelanggaran yang dilakukannya di jalur Gaza. Jikapun hal itu dilakukan tentu saja berupaya untuk merekayasa opini publik komunitas intenasional agar para penjahat perang Tel Aviv terhindar dari upaya hukum internasional yang sedang digodok ICC  setelah Tel Aviv sebelumnya  mengabaikan keputusan iCJ .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun