Mohon tunggu...
Nur Azizah
Nur Azizah Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi

Nur Azizah nurazizah010400@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Cinta Shalawat pada Milenial Melalui Marawis

13 April 2021   09:07 Diperbarui: 13 April 2021   09:28 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bershalawat saat ini sudah jarang kita jumpai,walaupun pada dasarnya shalawat merupakan hal yang sangat mudah, karena bisa kita lakukan dimana dan kapan saja. Untuk umat islam sendiri shalawat bukanlah sesuatu yang asing, sebab shalawat bisa menjadi penolong bagi umat islam di akhirat kelak. Seperti hadits Nabi Muhammad SAW. 

“ Barang siapa yang bershalawat kepada ku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.( HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa’i).”Dijaman sekarang ini kita sadari tidak banyak lagi masyarakat yang suka bershalawat, karena dipengaruhi oleh kemajuan serta kecanggihan teknologi yang membuat mereka lalai akan sesuatu yang menjadi penolong baik didunia maupun di akhirat. Akan tetapi sedikit berbeda dengan masyarakat kampung Alur Tani II khususnya para pemuda kampung tersebut, dimana disaat mereka lalai akan kecanggihan teknologi saat ini, ada terbesit di pikiran mereka untuk hijrah ke jalan yang lebih baik. 

Salah satu dari pemuda kampung tersebut berpikir akan perubahan yang harus dilakukan untuk lebih baik lagi kedepannya dan tidak berlarut-larut dalam kelalaian duniawi.Terlintas dipikiran anak muda kampung Alur Tani II untuk memaikan marawis. “Awalnya Cuma iseng ya, karena kita liat-liat di YouTube, kalau idola kami itu ada Habib Syekh dan Habib Zainal Abidin, karena termotivasi dari mereka sehingga ada teman-teman juga yang mau ikutan, serta ada dukungan dari pemerintah kampung untuk alat kegiatannya, sehingga kami memilih untuk shalawatan

Jadi kami beranggapan anak muda sekarang yang keren itu ya gak harus pecicilan, gak harus berbuat kegiatan negatif,  akan tetapi bisa juga keren dengan kegiatan positif seperti marawisan. Keren yang kita miliki bukan hanya sekedar kata keren melainkan keren yang membawa kenikmatan akan kekerenan tersendiri” Kata Andika Sahputa Amd.P (31/03/2021).

Dari keisengan mereka akhirnya mereka membuat kelompok untuk mengumandangkan shalawat di langit Aceh Tamiang, dengan sebutan Al-Hijrah Marawis. Nama yang diambil dari latar belakang pemuda yang awal nya suka mabuk-mabukan, berbuat sesuatu yang negatif menuju ke pemuda yang suka melakukan kegiatan positif salah satunya bershalawat.

Menurut hasil wawancara dengan ketua marawis Alur Tani II Kecamatan Tamiang Hulu yaitu saudara Andika Sahputra Amd.P “marawis merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mengumandangkan shalawat yang dilakukan dengan memukul alat-alat seperti darbuka, bass, kemudian ada juga rabbana dan alat-alat marawis lainnya.” 

Marawis yang ada di Indonesia berasal dari Jawa tengah, dimana dijawa sendiri marawis lebih dikenal dengan sebutan Hadroh, namun kalau di Aceh sendiri dikenal dengan sebutan Marawis. Akan tetapi walaupun namanya berbeda baik hadroh maupun marawis yang memiliki kekhasan tersendiri tetapi tujuan utamanya  sama, yaitu sama-sama mengumandangkan shalawat.

Pada dasarnya Marawis adalah salah satu  “band tepuk”  yang merupakan kolaborasi antara timur tengah dengan betawi, dan memiliki unsur keagamaan. Marawis pula merupakan suatu kesenian yang bernuansa islami yang aslinya berasal dari bangsa Yaman yang dilakukan oleh 16 sampai 18 pemain pria. Pada Al-Hijrah Marawis pemain mereka yang awalnya terdiri dari 15 orang pemuda yang usianya kurang lebih 18 tahun keatas dengan berjalannya waktu banyak dari pemain awal yang bekerja. Akan tetapi dengan antusias para pemuda dan anak-anak lainnya banyak peningkatan sehingga bertambah jumlah pemain yang untuk saat ini berjumlah sekitar 25 orang diantaranya mereka yang masih menginjak Sekolah Menengah Pertama dan ada pula yang masih menginjak Sekolah Dasar.

Untuk memainkan marawis ini tidak lah sulit, asalkan ada kemauan untuk belajar serta gabung didalam kegiatannya, karena ketika kita mau pasti ada jalan apalagi kegiatan marawis ini merupakan kegiatan yang sangat positif, dimana kita mengumandangkan, menyanjung, mengagungkan Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan marawis yang awalnya sering kita lihat pada acara kebesaran Islam saja, seperti memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru Islam, Isra’ mi’raj, dan yang lainnya. Seiring berjalannya waktu kegiatan marawis sudah banyak diminati oleh masyarakat. Untuk sekarang ini marawis tak lagi hanya pada acara kebesaran islam saja, melaikan di acara pesta perkawinan, khitanan dan acara lainnya.

Al-Hijrah Marawis memiliki kebijakan tersendiri untuk para anggotanya yaitu diwajibkan shalat berjama’ah di mushola Al-Firdaus. “ kami di  marawis memiliki peraturan yaitu setiap anggota marawis wajib shalat berjama’ah di mushola Al-Firdaus, jadi bagi anak-anak  yang tidak shalat berjama’ah kami tidak akan ikut sertakan mereka pada penampilan marawis” sebut Andika Sahputra Amd.P

Awal mula Al-Hijrah Marawis ini dikenal banyak orang , pada saat itu mereka tampil diacara kebesaran Islam yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Kecamatan Tamiang Hulu, dimana mereka direkomendasikan oleh salah satu pembina mereka, yang berketepatan Pembina tersebut berkerja dan menjadi salah satu kariyawan di kantor camat, sehingga mereka diminta untuk tampil agar memeriahkan acara. Dari acara tersebut banyak nya masyarakat yang melihat sekaligus melakukan siaran langsung yang di upload di dunia maya dan tak jarang dari para pengguna media sosial yang melihat mereka dari kejauhan. Sejak itulah marawis Al-Hijrah ini dikenal banyak orang, dan untuk saat mereka sudah banyak memenuhi panggillan untuk mengisi acara yang dibuat oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun