Aktivitas ekonomi masyarakat masih menjadi denyut utama kehidupan sehari - hari di berbagai daerah. Berdasarkan hasil Wawancara menggunakan kuesioner Geografi Ekonomi, terungkap bahwa mayoritas responden menggantungkan hidupnya pada perdagangan kecil, seperti membuka warung, berjualan makanan dan minuman, hingga menyedikan kebutuhan pokok. Sebagian besar aktivitas ini di jalanakan secara mandiri atau bersama keluarga, dengan pola pemasaran sederhana melalui warung, lapak pinggiran jalan, hingga pasar tradisonal.
Namun di balik geliat ekonomi rakyat tersebut, masih banyak tantangan struktural yang di hadapi. Hambatan Utama yang sering di sebut responden adalah keterbatasan modal, kesulitan pemasran, dan persaingan yang ketat. Sebagian responden adalah keterbatasan modal, kesulitan pemasaran, dan persaingan yang ketat. Sebagian responden juga menyoroti akses transportasi yang kurang memadai, sehingga memperlambat distribusi barang dagangan. Dari kacamata Geografi Ekonomi, hambatan ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara kondisi infrastruktur wilayah dengan kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat.
Seorang pedagang makanan di warung sederhana
soal perkembangan ekonomi, mayoritas responden menilai bahwa perekonomian di daerahnya baru "cukup berkembang', bahkan ada yang menilai belum berkembang sama sekali. Hampir semua responden juga mngaku belum pernah mendapatkan bantuan atau pelatihan dari pemerintah maupun organisasi terkait. Hal ini menandakan lemahnya dukungan kelembagaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Meskipun demikian, daya tahan ekonomi masyarakat tetap terlihat. Sebagian besar responden menyebut keuntungan dari usaha cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, meski belum semua mampu menabung. Beberapa sudah memanfaatkan teknologi sederhana seperti ponsel dan media sosial, tetapi mayoritas masih mengandalkan cara konvensioanal. Kondisi ini menggambarkan adanya kesenjangan akses terhadap teknologi yang meningkatkan produktivitas usaha.
Dari segi bahan baku, sebagian besar responden masih bergantung pada produk lokal, sementara sebagian lain menggunkan campuran dari dalam dan luar daerah. Faktor yang di anggap paling mendukung berkembangkanya usaha adalah kerja sama masyarakat dan ketersediaan bahan baku, ciri khas dari ekonomi berbasis komunitas. Namn peluang kerja masih terbatas sehingga mempersempit ruang masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.