Mohon tunggu...
Eka Nur Annisa
Eka Nur Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI 2022 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NIM 22104080076

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengadaan Saluran Irigasi Petani Desa Muntang

10 Mei 2025   11:21 Diperbarui: 10 Mei 2025   11:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Warga Desa Muntang sedang Melakukan Irigasi (Sumber: dokumen pribadi)

Purbalingga, 30 April 2025 - Desa Muntang adalah sebuah desa di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia. Berjarak 7 km arah selatan kota Purbalingga. Berbatasan langsung dengan Desa Gambarsari di bagian utara, Desa Karang Tengah di bagian barat dan Sungai Klawing di bagian selatan dan timur. Pemerintah desa yang memiliki visi untuk membuat atau membangun "Desa Muntang Berkarakter, Maju, dan Berkah". Desa Muntang termasuk kategori non teknis atau tadah hujan. Setahun bisa panen dua kali, tapi hasilnya terkadang kurang maksimal. Meski begitu, warga Muntang tetap semangat untuk bisa menghasilkan sesuatu (produktif) demi memenuhi kebutuhan ekonomi. Mayoritas dari warganya bekerja di sektor pertanian. Ada dari mereka yang menggarap sawah milik sendiri ada juga yang menggarap sawah milik orang lain atau bekerja sebagai buruh tani. Selain di bidang pertanian sebagian warga juga ada yang bekerja di bidang industri tepatnya sebagai karyawan pabrik. 

Mengingat setelah musim penghujan, biasanya akan datang musim kering atau kemarau. Hal itu membuat para petani di Desa Muntang takut dan risau dengan datangnya musim kering atau kemarau mereka tidak bisa menanam padi. Jika mereka tidak menanam padi mereka juga tidak akan merasakan panen musim kedua di tahun ini. Karena beberapa tahun yang lalu mereka sempat tidak menanam padi dan panen efek dari kemarau yang berkepanjangan. Warga Desa Muntang tidak hanya menanam padi, mereka juga ada yang menanam sayur-sayuran dan buah-buahan seperti cabai, terong, pepaya, jagung, kacang panjang, kacang hijau, kangkung, dan tanaman lainnya.

Saluran irigasi adalah sistem pengairan yang dirancang untuk mengalirkan air dari sumbernya ke lahan pertanian. Fungsinya meliputi pengaliran, kontrol, pengukuran, dan pengaturan aliran air untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan dan saluran-saluran untuk ke sawah-sawah atau ladang-ladang dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah air itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Pengairan juga mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman. Pengairan pada tanaman dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: (1) Pengairan di atas tanah; (2) Pengairan di dalam tanah (sub irrigation); (3) Pengairan dengan penyemprotan (sprinkler irrigation); dan (4) Pengairan tetes (drip irrigation).

Pemerintah Desa mengadakan pembuatan saluran irigasi dalam rangka menyambut musim tanam padi kedua. Warga Desa Muntang bergotong royong membuat saluran irigasi. Mereka mengambil atau menyedot air yang berasal dari aliran Sungai Klawing. Kali Klawing atau Sungai Klawing adalah sungai yang berhulu di Gunung Slamet dan Pegunungan Serayu Utara yang mengalir di sepanjang kabupaten Purbalingga hingga bermuara di Sungai Serayu atau Kali Serayu di Kabupaten Banyumas. Hulu Sungai Klawing berada di Gunung Sitengkek di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Sungai Klawing berada di daerah aliran sungai (DAS) Serayu dengan sub DAS Klawing sendiri yang memiliki luas sekira 1.725,1306 Km2. Sungai ini melintasi Kecamatan Bobotsari, Kecamatan Mrebet, Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Purbalingga, Kecamatan Kaligondang, dan Kecamatan Kemangkon di Kabupaten Purbalingga. Irigasi tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa mesin diesel dan beberapa selang air. Mesin-mesin yang digunakan yaitu mesin milik desa dan kelompok tani Desa Muntang. Ada juga mesin dari beberapa milik warga yang ikut di terjunkan guna membantu proses penyedotan air agar lebih cepat. Dengan semangat mereka bergotong royong membuat saluran irigasi. "Usaha ya kang, mbok jere sapa banyune gutul sawah Muntang" ujar seorang warga.

Pemerintah Desa Muntang dan warga juga mengecek saluran irigasi yang ternyata keadaan pintu air pada rusak oleh orang yang kurang bertanggung jawab dan tidak memikirkan kepentingan orang lain khususnya para petani di Desa Muntang. Mereka juga membersihkan sampah-sampah yang menyembabkan terjadinya penyumbatan saluran irigasi. Semoga apa yang Pemerintah Desa Muntang dan warganya upayakan dapat membuahkan hasil yang baik kedepannya. Aamiin ya rabbal 'alamin...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun