Mohon tunggu...
Nurannisa Aurora
Nurannisa Aurora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi Teknologi Hasil Perikanan

Saya mahasiswa Universitas Airlangga dari Fakultas Perikanan dan Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rusaknya Ekosistem Terumbu Karang

5 Juni 2022   23:37 Diperbarui: 5 Juni 2022   23:38 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk kehidupan laut dan sumber daya alam. Salah satunya adalah sumber daya terumbu karang yang sebagian besar tersebar di perairan Indonesia. Berdasarkan survei tahun 1998, luas terumbu karang di Indonesia adalah 42.000 km2 atau 255.300 km2 dari luas terumbu karang dunia. Terumbu karang dan semua kehidupan di dalamnya adalah salah satu sumber daya alam yang paling berharga. Manfaat ekosistem terumbu karang sangat luas dan beragam, namun di sisi lain terumbu karang juga merupakan salah satu ekosistem yang paling terancam, karena merupakan sumber manfaat ekonomi yang signifikan dari perikanan dan pariwisata.

Berbagai kegiatan manusia/pembangunan di kawasan hulu dan hilir yang berpotensi merusak ekosistem terumbu karang adalah memancing dengan bahan peledak, racun, dan jebakan, kegiatan pengembangan (wisata laut/air dan transportasi laut), memperluas pantai untuk kawasan pemukiman. Penggalian batu untuk membangun pondasi, penahan poros/gelombang, jalan dan perkerasan dekoratif, rendahnya kesadaran mengurangi keterlibatan masyarakat dalam upaya pengelolaan sumber daya terumbu karang, dan lain sebagainya.

Pengelolaan terumbu karang yang berkelanjutan dan berkembang sangat penting, jika habitat terumbu karang dibiarkan berfungsi secara optimal, produksi ikan karang akan meningkat. Dapat digunakan untuk membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat, untuk masa kini dan masa depan. Komunitas pesisir tempat kehidupan mengelola hasil laut dan menyatu dengan alam wilayah pesisir dan perairan sekitarnya, strategi peningkatan pendapatan berbeda dengan strategi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan masyarakat petani. Pendapatan pesisir sangat bergantung pada kondisi terumbu karang di perairan pesisir.

Kebutuhan masyarakat akan peningkatan nilai ekonomi dan sumber daya alam di terumbu karang yang mempromosikan kegiatan seperti ikan, udang, dan udang merah. Komunitas yang berkembang tumbuh untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam, ini juga mengurangi tekanan ekologis pada ekosistem terumbu karang setiap tahun. Tekanan yang meningkat ini tentu mengancam keberadaannya dan kelestarian ekosistem terumbu karang dan biota yang menghuninya. Untuk mengurangi laju kerusakan yang terjadi pada terumbu karang akibat eksploitasi manusia masyarakat perlu mengelola dan mengelola terumbu karang agar dapat mempertahankan manfaat dan fungsinya dengan baik. Untuk akuisisi data, penting juga untuk mengetahui jumlah cakupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun