Mohon tunggu...
Nur Amaliyah Choerunisa
Nur Amaliyah Choerunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - a full-time dreamer and part-time writer

Welcome to my random thoughts!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Pulang Kampung Ala Mahasiswa Sastra Inggris

31 Juli 2021   09:08 Diperbarui: 31 Juli 2021   09:32 1967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Politeness Strategy (dokpri)

Purbalingga (31/7) -- Kuliah Kerja Nyata Tim II Undip di tahun 2021 ini masih harus bersahabat dengan situasi Pandemi COVID-19. Bersamaan dengan gelombang dua pandemi di Indonesia, mahasiswa KKN Undip harus melaksanakan KKN secara individu guna memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi tanpa membuat penyebaran kasus Covid meningkat.  Dengan Tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan", setiap peserta KKN wajib membuat dua program yang sesuai dengan keilmuan masing-masing dan mengacu pada permasalahan yang terdapat di tengah masyarakat yang tinggal di lokasi KKN.


Salah satu contoh permasalahannya adalah kegiatan KKN yang berlokasi di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Meski pandemi sudah berlangsung lebih dari satu tahun, tetapi masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Lebih parahnya, beberapa warga justru merasa sudah terbiasa hidup berdampingan dengan COVID-19 sehingga bagi mereka menggunakan masker dan menjaga jarak sudah tidak diperlukan. Di samping itu, beberapa warga justru sering melontarkan komentar yang menyinggung kepada orang-orang yang menggunakan masker dan membuat orang-orang yang mentaati protokol kesehatan menjadi terkucilkan. Mereka kurang bisa menghargai prinsip orang lain yang berbeda dengan prinsip mereka sendiri, meski mereka memahami bahwa orang-orang yang taat kepada protokol kesehatan melakukan hal tersebut untuk melindungi diri sendiri.

Berangkat dari kasus tersebut, sebuah program edukasi mengenai pentingnya Politeness Strategy dalam berinteraksi di era pandemi dirumuskan dengan tujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat sekitar untuk saling menjaga dan menghargai. Politeness Strategy atau Strategi Kesopanan adalah sebuah tata cara yang digunakan dalam berinteraksi untuk menghindari adanya kesalahpahaman dan meminimalisir rasa tersinggung yang dirasakan oleh lawan bicara. Sebagai program yang berkaitan dengan Kajian Linguistik yang dipelajari oleh mahasiswa Sastra Inggris, edukasi dimulai dengan mengenalkan apa itu Politeness Strategy secara daring dan tentunya dengan menggunakan kata-kata pilihan yang mudah dipahami. Kemudian program ini juga menyajikan contoh-contoh yang pernah terjadi di tengah masyarakat sesuai dengan hasil observasi.

Di samping itu, permasalahan lain yang kami temukan berkaitan dengan wisata. Desa Serang sebagai satu-satunya desa yang memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sudah diresmikan oleh Dinas Pariwisata Purbalingga memang diakui sudah memiliki sistem pengelolaan yang lebih baik jika dibandingkan dengan desa lain yang baru saja merintis pembentukan Pokdarwis. Desa ini juga merupakan sebuah desa yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing sebelum pandemi Covid-19 dimulai. Namun, ternyata selama ini para pegiat wisata khususnya para Pemandu dan pedagang masih mengandalkan para penerjemah sehingga mereka jarang mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para wisatawan asing untuk memperkenalkan produk domestik Desa Serang. Hal tersebut terjadi karena mereka tidak bisa berbahasa Inggris dan sejauh ini belum pernah ada pelatihan khusus untuk memberikan bekal kepada mereka agar setidaknya dapat mengerti dan menggunakan Basic English dalam percakapan ringan.


Sejalan dengan anjuran Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bahwa Covid-19 memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas pariwisata nasional. Maka, Tim II KKN Undip Desa Serang mencoba untuk memberikan solusi sebagai respon terhadap permasalahan tersebut dengan mengadakan Pelatihan Bahasa Inggris untuk Para Pegiat Wisata bekerjasama dengan Pokdarwis Desa Serang. Pelatihan tersebut diadakan dengan memfokuskan pembahasan pada beberapa topik dasar yang sekiranya dibutuhkan oleh para pegiat wisata seperti bagaimana caranya menyapa, menjelaskan dan mempromosikan produk domestik, dan membaca angka untuk menjelaskan tentang harga produk. Pelatihan tersebut dihadiri oleh perwakilan Pokdarwis dimana nantinya para perwakilan ini bertanggung jawab untuk meneruskan ilmu dan informasi yang didapatkan kepada para Pemandu dan Pedagang.

Pelatihan Bahasa Inggris Bersama Kelompok Sadar Wisata Desa Serang (dokpri)
Pelatihan Bahasa Inggris Bersama Kelompok Sadar Wisata Desa Serang (dokpri)

Kedua program tersebut mendapat respon positif dari masyarakat Desa Serang. Sehingga, harapannya selama pandemi ini masih berlangsung masyarakat sekitar dapat lebih menghargai prinsip orang lain dengan tidak menyepelekan kata-kata yang dapat menyakiti hati dari lawan bicara dan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki kualitas pariwisata dengan mulai meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dimulai dengan belajar Bahasa Inggris

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun