Mohon tunggu...
Nuraisah Wulandari
Nuraisah Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Nama : Nuraisah Wulandari, Alamat Damuli Kebun, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara

Nama : Nuraisah Wulandari Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fak : Ilmu tarbiyah dan Keguruan Instansi : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi pada Mahasiswa Calon Guru PAI yang Kurang Mampu dalam Segi Ekonomi

9 Agustus 2020   01:11 Diperbarui: 9 Agustus 2020   01:46 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kuliah, nama kuliah sudah tidak asing lagi bukan kita dengar, bukankah kita tahu, kuliah adalah dambaan oleh setiap umat manusia ? namun apakah setiap manusia semua  bisa berkuliah atau mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi ? Menurut saya tidak semua manusia yang ingin berkuliah semua keinginan nya dapat terpenuhi, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang tersebut tidak lanjut kuliah, contohnya ialah keluarga yang kurang mampu dalam segi ekonomi,  ada seorang anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu tetapi keinginan nya untuk belajar atau melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sangat besar, begitu juga sebaliknya ada seorang anak yang berasal dari keluarga yang dapat terpenuhi secara ekonomi tetapi seorang tersebut tidak ada kemauan nya untuk belajar, inilah realitanya.

Menurut saya kuliah memerlukan uang yang banyak bahkan sangat banyak, tapi jika kita sungguh sungguh dan niat dalam belajar, insyaallah bakal ada rezeki untuk kita karena usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Upaya untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu tidaklah mudah dan tidaklah gampang, melainkan banyak perjalanan yang harus ditempuh dan dilewati, dan di dalam perjalanan tersebut pun tidak semuanya dapat berjalan dengan  mulus.
Saya adalah seorang mahasiswi yang saat ini sedang duduk di bangku kuliah, saat ini saya sudah memasuki semester 7 di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU),  jurusan Pendidikan Agama Islam, sapaan guru PAI itu tidak asing lagi di pendengaran kita, untuk menjadi calon guru PAI maka kita harus benar benar semangat dan gigih dalam menuntut ilmu, karena pertanggung jawaban dari seorang guru PAI itu sangat besar, apabila guru tersebut salah dalam menyampaikan pelajaran maka ia yang akan mendapat dosa, begitu juga sebaliknya apabila guru tersebut benar dalam menyampaikan pelajaran maka itu akan menjadi amal jariyah baginya.

Saya tidak pernah menyangka kalau akhirnya saya bisa masuk dan lulus di Perguruan Tinggi Negeri tersebut, saya juga tidak pernah mengira bahwa saya bisa lulus di Jurusan PAI padahal saya tidak banyak memiliki wawasan ataupun ilmu agama yang besar, di bangku SMA saya juga bukan alumni dari Madrasah, saya juga berharap semoga ini yang terbaik buat saya, tidak mudah untuk melewati semua ini, banyak perjalanan yang harus kita lalui, bahkan tidak seindah yang ada di sinetron-sinetron televisi, pasti banyak halangan ataupun rintangan yang kita lewati, masalah yang pertama yaitu dari segi ekonomi, dilihat dari segi ekonomi, orang tua saya hidupnya sangat pas pas an, bisa dikatakan cukup untuk makan sehari - hari saja sudah syukur, apalagi untuk menyekolahkan anak ke jenjang perguruan yang lebih tinggi lagi, sepertinya itu sangat berat.

Sebelum tamat SMA, orang tua saya sudah mengatakan kepada saya bahwasanya kalau saya sudah menyelesaikan sekolah study saya di bangku SMA, maka saya tidak akan melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi berhubung karena faktor ekonomi. Tetapi Allah maha baik , Allah memberi jalan yang lain untuk saya, yang tidak pernah saya menduga kalau sebelumnya suatu  hari waktu saya masih duduk di bangku SMA, ada seorang guru yang masuk ke kelas saya dan guru tersebut mendata sebagian nama -- nama siswa yang kurang mampu agar bisa mengikuti jalur beasiswa, tetapi tidak semua siswa dan siswi bisa mendaftar, melainkan yang bisa mendaftar ialah siswa dan siswi yang berprestasi dan berasal dari keluarga yang kurang mampu saja, tahap demi tahap pun saya lalui, dan tiba pada titik terakhir saya lulus dalam jalur beasiswa tersebut, yang mana nama beasiswa tersebut ialah MOU. MOU adalah singkatan dari Memorandum Of  Understanding, istilahnya ialah perjanjian yang dilakukan antara dua pihak, yaitu dari pihak kampus dan dari Daerah. Setelah saya mendapat kabar bahwasanya saya telah lulus jalur MOU, saya langsung memberitahukan kabar gembira ini kepada orang tua saya yang saat ini berada di kampung, setelah mendengar kabar tersebut orang tua saya pun menangis karena mendengar kabar tersebut, kenapa saya katakan sedih, karena saya tidak pernah menduga bahwa tidak semua orang yang tingkat ekonomi nya lemah ia tidak sanggup untuk menggapai cita -- citanya yang ia inginkan. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya tidak semua orang yang tingkat ekonomi nya lemah maka ia tidak bisa menggapai cita- citanya yang ia inginkan, selagi kita masih mau berusaha dan berdoa mudah mudahan Allah memberi jalan yang terbaik buat kita, walaupun itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, tapi percayalah Allah maha tau apa yang kita butuhkan. Semoga artikel ini bisa memberi dampak positif atau bisa untuk menambah semangat buat teman-teman yang ingin melanjutkan dirinya ke Perguruan Tinggi Negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun