Mohon tunggu...
NUR AIDA
NUR AIDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Mahasiswa S1 Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tukang Pijit Keliling, Jalan Kaki 80 KM Setiap Hari

23 November 2021   16:43 Diperbarui: 23 November 2021   17:22 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tukang pijit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yg pekerjaannya memijit, pijatan bisa membuat kita lebih peduli dalam menjaga diri sendiri. Pijat merupakan satu di antara cara yang bagus untuk meredakan nyeri otot. 

Selain meredakan nyeri otot, pijat baik untuk mengatasi stres baik fisik atau mental, pijat memberikan ketenangan dan rileks selama sekitar satu jam, pijat juga dapat membantu sistem tubuh berfungsi lebih baik, seperti meningkatkan sirkulasi, energi, dan kewaspadaan. Bahkan detak jantung dan tekanan darah bisa turun dan fungsi kekebalan tubuh meningkat dengan mendapatkan pijat yang benar.

Di Kalimantan Selatan ada cerita tentang seorang laki-laki yang biasa di panggil Pakde Susanto, profesi nya sehari-hari adalah sebagai tukang pijit keliling. 

Setiap hari seringkali Pakde Susanto bisa di jumpai sedang berjalan kaki untuk mencari rezeki dan mengharapkan ada orang yang memanggilnya untuk menggunakan jasa nya, pijat-memijat adalah keahlian yang ia andalkan dalam mencari nafkah untuk dirinya, tak jarang ia harus menelan pil pahit akibat sepinya panggilan dari pelanggan, terlebih di masa Covid-19 ini. 

Pakde susanto dulunya pernah bekerja sebagai buruh bangunan, namun sekarang sudah tidak lagi karena pernah kecelakaan dan menyebabkan kaki nya patah hingga memutuskan untuk berhenti dan beralih profesi menjadi tukang pijit keliling. Rute atau jarak tempuh yang seringkali dilewati oleh Pakde Susanto sekita 80km setiap harinya, namun hal itu tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus berusaha mencari rezeki.

Pakde Susanto tidak punya tempat tinggal, saat ia kelelahan karena telah melakukan perjalanan panjang Pakde Susanto beristirahat di Mesjid yang ia lewati, Ia juga tidak mempunyai keluarga di kota ini tapi baginya, ia harus tetap melanjutkan hidup dengan mengandalkan satu-satunya keahlian yang ia miliki, yaitu pijat-memijat.

Tidak jarang setiap orang yang lewat memberi bantuan ke Pakde Susanto, namun ia tidak langsung menerimanya dan selalu menawarkan jasanya agar orang yang memberi uang itu mau di pijat olehnya, seandainya pun tidak ada rezeki pada hari itu untuk makan maka ia memilih untuk berpuasa. 

Keterbatasan fisik tidak boleh dijadikan alasan untuk mengeluh apalagi menyerah dalam menjalani peliknya kehidupan, meskipun ia memiliki ketidasempurnaan dalam berjalan, ia masih gigih mengais rezeki dengan cara yang halal dan mulia, ia menjadi tukang pijat keliling dengan bayaran seikhlasnya. Pakde Susanto memilih bekerja sebagai tukang pijat dari pada mengharap belas kasihan orang lain apalagi meminta-minta.

Dari cerita Pakde Susanto ini banyak hal yang diajarkan diantaranya selalu semangat dan bersyukur atas apa yang sudah kita miliki saat ini, terlebih kepada kaum milineal jangan suka bermalas-malasan dan suka mengeluh tentang lelahnya pekerjaan kantor misalnya, atau tugas kuliah yang menumpuk, atau lain sebagainya yang sering dikeluhkan hampir setiap harinya. 

Pakde Susanto jelas terlihat seorang pria lansia yang tetap berjuang dan tak kenal lelah, bahkan jarak yang jauh pun tak ia pedulikan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Sungguh prihatin mendengar cerita kisah hidup dari Pakde Susanto, hal itu juga membuka mata kita semua untuk selalu bersyukur dengan keadaan sungguh-sangat-baik-sekali yang masih kita semua rasakan hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun