Mohon tunggu...
Nurul Hikmah
Nurul Hikmah Mohon Tunggu... Guru - Guru

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Remehkan Guru RA!

9 Februari 2018   11:38 Diperbarui: 9 Februari 2018   12:20 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang guru RA bukanlah pekerjaan yang mudah, melainkan pekerjaan yang bisa dikatakan cukup berat. Kenapa seperti itu?, bukankah menjadi guru RA hanya bersenang-senang dengan anak-anak dan mengajaknya bermain?.

Memang terlihat seperti itu bagi anda yang tidak/belum mengetahui pekerjaan tersebut, akan tetapi pekerjaan tersebut adalah sebuah amanah dan tanggung jawab yang besar, dimana guru RA harus mampu bertanggung jawab mendidik dan mengajar anak dengan baik dan benar juga guru RA harus teliti dalam menyampaikan suatu pembelajaran yang diajarkannya melalui berbagai macam media yang nantinya pembelajaran itu akan diingat anak sampai dewasa, karena pada usia-usai tersebut adalah mulainya pembentukan karakter anak usia dini yang artinya guru harus benar-benar teliti dalam mendidik dan mengajar karena ketika guru salah sedikit bisa fatal akibatnya meskipun tidak nampak secara langsung tapi kelak ketika anak tumbuh dewasa. Guru RA juga mengajarkan dan mengenalkan anak dari hal-hal yang tidak anak tahu sampai anak tersebut faham dan mengerti.  

Guru RA juga harus memahami satu persatu karakteristik anak didiknya yang mana setiap anak memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, bukan hanya di karakteristik dan sifat saja yang berbeda melainkan kemampuan setiap anak juga berbeda jadi jangan sekali-kali menyamakan atau membeda-bedakan anak yang nantinya akan menyakiti hati anak.

Kebanyakan guru yang memang bukan lulusan langsung dari PGRA/PGPAUD atau minimal PSIKOLOGI kurang mampu memahami anak terkadang guru tersebut tidak merasa mengucapkan kata-kata yang manyakitkan hati anak, sering membeda-bedakan ataupun menyamakan anak antara yang satu dengan yang lain sehingga anak tersebut merasakan mendapat bully an dari gurunya sendiri bahkan tak jarang banyak anak yang merasa minder dan takut dengan gurunya yang sering menjadikan anak bahan bully an teman-temannya juga dan guru mudah marah ketika anak melakukan sedikit kesalahan. Tapi ada juga guru RA yang memang bukan lulusan dari PGRA/PGPAUD ataupun PSIKOLOGI akan tetapi guru tersebut mampu memahami anak.

Dan perlu diingat juga guru RA ketika memasuki gerbang sekolah jangan sampai membawa beban atau masalah yang ada dirumah, tinggalkan sejenak masalah yang ada dirumah, karena ketika guru membawa beban atau masalah yang ada dirumah kesekolah itu akan mempengaruhi kinerjanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun