Mohon tunggu...
Nur fadilah D. A
Nur fadilah D. A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yogyakarta

nama panggilan dhila, lulus S1 ekonomi dan S2 manajemen di yogyakarta. judul buku : ''golden age'' yang ber ISBN.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mental Health di Pandemi

10 Oktober 2021   11:18 Diperbarui: 10 Oktober 2021   11:29 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

di masa pandemi ada beberapa orang yang merasa bahwa hidup merasa tertekan, kaget, syok, dan yang lain sebenernya respon kita semua sama  secara netral di stimuluskan. tiba tiba sedih, capek, dan masih dalam kondisi yang wajar gimana teragantung dengan responya, jangan sampe kita slah merespon sehingga amarah berlebihan jadi satu hal yang bahaya pasti akan lari  responnya karena menemukan bahaya bahwa alarm pada otak kita yang  bagian depan itu adalah normal stress ansociety yang normal jika sedih sampai berminggu  minggu stress yang lama yang akan mengganggu gangguan jiwa kita serta terhadap diri sendiri yang nantinya akan merugiikan. dalam kondiisi dia pandemi merasa capek, sedih  dan gampang emosi karena ayah dan ibu begini dan anak begitu serba melemparkan emosi negatif kita masih di katakan wajar, proses yang bagus untuk proses menyadari . 

dengan dinamika hal  yang seperti kadang merasa hal tersebut juga ingin mnyelamatakan ego kita tapi pada saat  kita perlu berapa lama untuk masa ini akan nantinya kondisi tidak stabil  jika tidak segera di kondisikan  maka yang akan berdampak pada lingkungan terutama kluarga, alangkah baiknya jika hal atau kepenatan yang terpendam  jangan di simpan sacara berkepanjangan makan segera istigfar, ambil nafas,melihat bahwa yang di hadapi  sehingga yang  di alami bisa tersalurkan agar bisa cerita ke teman/ orang lain yang tepat sebagai ruang  dan bisa menjadi penenang agar emosional juga  lebih baik  yang terjadi tarik menarik yang kongruent.  

karena bisa mengungkapkan apa yang ada di rasakaan di saat itu sehingga baik saja meskipun hati dan pkiranya lagi stress, capek, kesal dan yang lainya pada dasarnya mnusia itu butuh manusia. karena hidup itu adalah belajar apalagi saat ini di di masalah ekonomi, yang dominan yang berhubungan dengan psikologi .  

sebenernya uang adalah alat tukar yang bukan masalah dengan pasangan tapi  uang dalam hal ini tapi  dari segi pskologisnya lebih ke masing masing ke value yang berbeda uang ini . saya belajar psikologi of money ang memberikan arti begini  sangat mudah  kita di pandemi  cuma mengejar kaya /rating rich bisa dengan kerja keras  dll tp ada orang yang tidak bahagia  meskipun dengan banyak uang  lebih susah  stay rich / mempertahankan rasa kaya jd misset  kita yang perlu di samakan tapi juga sumber masalah jika ini tidak menjadikan sebagai sumber masalah the way kita merencakan uang dengan finansial planning  itu penting, bagaimana ? 

lakukukan lah komunnikasi dengan pasangan terhadap pos pos yang mau di ambil dan di alokasikan dan sebagainya. bisa di simipulkan itu komunikasi pasangan dan bagaimana dengan cara penyampaian dengan rasa masing masing. ada hikmah jika kita di kasih banyak harus gimana ?  dan kita dapat sedikit kita harus gimana ? dan memaknai getting rich / stay rich , sehingga bisa menyingkapi secara gift  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun