Apotek Hidup Tanam TOGA untuk Sehat Bersama menjadi salah satu upaya nyata masyarakat Desa Baru dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sarana penyedia tanaman obat keluarga (TOGA). Program ini bertujuan untuk menghadirkan sumber tanaman herbal alami yang bisa digunakan sehari-hari, mengurangi ketergantungan pada obat kimia, sekaligus melestarikan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Banjarmasin bersama masyarakat Desa Baru bersama tim penyelenggara kesehatan desa, dengan melibatkan warga secara aktif. Lahan yang dipilih khusus disiapkan untuk menjadi apotek hidup, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan bersama demi menunjang kesehatan masyarakat.
Rangkaian kegiatan dimulai pada 4 Agustus 2025 dengan pembersihan lahan, pengukuran pH tanah oleh PPL, dan pemberian pupuk untuk meningkatkan kesuburan. Setelah itu, masyarakat diberikan sosialisasi mengenai jenis-jenis tanaman herbal yang sesuai ditanam di apotek hidup. Menariknya, setiap warga diajak untuk membawa bibit atau tanaman herbal yang sudah mereka miliki dari rumah masing-masing sebagai bentuk partisipasi dan kebersamaan.
Puncak acara dilaksanakan pada 26 Agustus 2025 melalui kegiatan Hari Tanam Bersama, di mana masyarakat turun langsung menanam berbagai tanaman herbal pada lahan yang telah disiapkan. Tidak berhenti di situ, kegiatan ini akan terus berlanjut dengan perawatan secara berkala secara gotong royong agar apotek hidup tetap terjaga dan bermanfaat bagi semua.
Melalui program ini, masyarakat Desa Baru tidak hanya memperoleh manfaat kesehatan, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kemandirian dalam menjaga pola hidup sehat berbasis bahan alami.
Kegiatan Budidaya Tanaman TOGA dan Pemutaran Video Pembuatan Produk Olahan Herbal (Bubuk Jahe Merah) kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2025 di Desa Baru. Pada kesempatan tersebut, masyarakat akan mengikuti serangkaian aktivitas mulai dari pemetaan lahan pekarangan warga untuk penanaman TOGA, edukasi tentang manfaat serta cara budidaya tanaman herbal, hingga menyaksikan pemutaran video demonstrasi pembuatan bubuk jahe dan kunyit.
Video yang ditayangkan menampilkan proses sederhana namun aplikatif, mulai dari pencucian, pengirisan, pengeringan, penumbukan, hingga pengemasan. Setelah itu, warga diajak membuat label produk sederhana seperti "Jahe Bubuk Desa Baru" sekaligus melakukan simulasi harga jual. Melalui tahapan ini, diharapkan masyarakat dapat melihat secara langsung potensi pengolahan TOGA sebagai peluang usaha kreatif.
Tidak ketinggalan, kegiatan juga disertai dengan sosialisasi mengenai peluang pengembangan UMKM berbasis herbal, terutama kepada kelompok ibu-ibu PKK dan kelompok tani. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Banjarmasin pada tanggal tersebut, Desa Baru bukan hanya memperkuat kemandirian dalam kesehatan, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian ekonomi berbasis tanaman herbal lokal.