Mohon tunggu...
Nur Maryatunnisa
Nur Maryatunnisa Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kesehatan

Mahasiswa Universitas Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kelurahan Poncol Kota Pekalongan

28 Januari 2022   09:07 Diperbarui: 28 Januari 2022   09:14 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENDAHULUAN

Prevalensi tengkes pada anak balita mencapai 30,8 persen dari laporan Riset Kesehatan Dasar 2018. Jumlah ini di atas rata-rata global sebesar 22,2 persen dan di atas ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20 persen. 

Selain itu, prevalensi anak balita wasting (kurus dan sangat kurus) sebesar 10,2 persen. Data lain menujukkan, prevalensi perempuan hamil yang mengalami kurang energi kronis mencapai 17,3 persen dan anemia 48,9 persen. Bahkan, pada ibu hamil dengan usia 15-24 tahun, angka anemia mencapai 84 persen. Sementara pada remaja usia 15-24 tahun, prevalensi anemia sebesar 32 persen.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.2 Prediktor terkuat terjadinya stunting pada usia 12 bulan adalah berat badan lahir rendah. Sebagian besar bayi dengan BBLR mengalami gangguan pertumbuhan pada masa kanak-kanak. 

Tingkat sosial ekonomi atau tingkat kemakmuran seseorang mempengaruhi kemampuan keluarga untuk mencukupi kebutuhan zat gizi balita, disamping itu keadaan sosial ekonomi juga berpegaruh pada pemilihan macam makanan tambahan dan waktu pemberian makananya serta kebiasan hidup sehat. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kejadian stunting balita.

Hasil wawancara di RT 3 RW 12 Kelurahan Poncol Pekalongan didapatkan bahwa masyarakat banyak yang belum mengerti tentang stunting. Sebagian besar masyarakat memiliki pendidikan SD-SMP. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ingin mengajak para orang tua untuk ikut berperan dalam pencegahan stunting untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balitanya.

METODE PELAKSANAAN 

Pelaksanaan program mengabdi untuk masyarakat dengan mengikuti kegiatan Posyandu setempat untuk melakukan observasi survey di RT 03 RW 12 Kelurahan Poncol Pekalongan dengan beberapa tahap, survey lokasi selanjutnya persiapan sarana dan prasana. Populasi dalam penelitian ini adalah Posyandu RT 03 RW 12 Kelurahan Poncol Pekalongan. 

Pada tahap kegiatan melakukan wawancara tentang pemahaman dan kesadaran mereka akan pentingnya gizi buruk, kemudian mendampingi untuk pengukuran antropometri dilakukan untuk mengetahui data berat badan dan tinggi badan serta usia untuk mengetahui status gizi dari balita, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan tentang mencegah dengan menajaga gizi seimbang. Setelah penyuluhan dilanjutkan dengan post test untuk mengukur pengetahuan ibu setelah dilakuakn kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

HASIL KEGIATAN

Hasil dari kegiatan selama mengabdi pada masyarakat tentang sosialisasi pentingnya menjaga gizi seimbang bagi anak. Semua orang tua dari bayi dan balita di wilayah RT 03 RW 12 Kelurahan Poncol Pekalongan merupakan peserta dalam kegiatan pengabdian masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun