Mohon tunggu...
Nur Mulia Nanda
Nur Mulia Nanda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Nandaaa

Mahasiswi USK |Banda Aceh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Guru dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

26 Maret 2021   14:03 Diperbarui: 26 Maret 2021   14:20 2689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Corona Virus Disease-19 (Covid-19) kini menjadi pandemic yang sangat serius dan berbahaya di dunia, karena telah merenggut nyawa ribuan manusia. Pencegahan meluasnya virus tersebut kini telah menjadi prioritas utama di beberapa Negara, terutama di Indonesia. Segala kegiatan yang mengundang keramaian, kerumunan, dan interaksi sudah mulai dibatasi bahkan diblokade. Hal tersebut membuat warga Negara Indonesia harus melakukan kegiatan dari rumah atau disebut juga dengan stay at home, termasuk bersekolah. Para guru dan  peserta didik harus melakukan proses belajar mengajar di rumahnya masing-masing.

Oleh karena itu, pemerintah menetapkan sistem belajar daring/online dimana para perserta didik melakukan atau menyelesaikan tugas sekolahnya melalui fasilitas handphone yang sekarang ini sudah marak digunakan, dengan adanya handphone dapat membantu pekerjaan siswa menjadi lebih cepat dan praktis. Namun disisi lain menjadi suatu hal yang tidak mudah bagi guru untuk menunjang aktifitas pembelajaran peserta didiknya. Guru bahkan memiliki tugas yang ekstra dibandingkan dengan situasi pada biasanya. Adapun dampak positif dan negatif yang didapatkan dengan adanya masa pandemic ini ialah sebagai berikut; melek teknologi, terhindar dari virus, lebih praktis dan santai. Adapun dampak negatifnya interaksi dan metode terbatas, kurang efektif ( tidak bisa menerima pelajaran dengan baik), dan terlalu banyak beban  tugas yang harus dikerjakan.

Kemudian tugas guru yang berperan ekstra ialah; guru sebagai motivator, disini guru harus memberikan semangat kepada siswanya dan membangkitkan semangat mereka. contohnya seperti Jika ada seorang anak yang cuek terhadap tugasnya yang telah diberikan maka guru harus bisa membuat anak tersebut mau untuk mengerjakan tugasnya misal dengan memberikan reward/ apresiasi kepada mereka yang mau mengerjakan dan memberikan punishment kepada mereka yang tidak peduli dengan tugasnya itu. peran guru yang kedua yaitu sebagai inovator, yaitu guru harus berinovasi dalam artian memasukkan hal-hal baru dalam pembelajarannya, dengan cara tanggap atas informasi, lebih kreatif dalam menyajikan hal-hal baru dalam pembelajaran agar siswa tidak jenuh dengan pembelajarannya itu. peran yang ketiga ialah guru sebagai fasilitator, dengan memfasilitasi pembelajaran berarti guru berusaha dan mengajak peserta didiknya untuk berpartisipasi dan terdapat pula fasilitas yang telah diwajibkan yaitu dengan Handphone, guru pun harus memimpin dan membuat perencanaan pebelajaran dengan baik walaupun dengan fasilitas handphone tersebut. dan peran yang terakhir ialah sebagai evaluator, maknanya guru harus bisa melihat dan mengevaluasi proses pembelajarannya dengan melihat kekurangan baik dari segi materi dan cara penyampaiannya. Disini guru dan orangtua murid dituntut agar bisa bekerja sama demi kelancaran dalam pemebelajaran anak-anaknya.

Dengan demikian, berarti tidak hanya guru yang dituntut untuk harus bisa bergerak dalam pembelajaran, orangtua pun dituntut untuk mengajarkan dan berperan ekstra dalam membantu penyampaian pembelajaran untuk anak-anaknya. dan menteri pendidikan kita pun telah memberi suatu hal yang bisa menunjang pembelajaran siswa yaitu dengan memprogramkan saluran TV TVRI untuk anak sekolahan. Hal tersebut diharapkan bisa mempermudah anak-anak dalam mempelajari tugasnya itu.

pada argumen tersebut muncul beberapa pertanyaan, yaitu; bagaimana jika tidak semua guru belum siap beradaptasi dengan situasi pandemic ini, dan apa solusinya jika mereka belum cekatan dalam melakukan tugas pekerjaannya sebagai guru sembari melakukan tanggung jawabnya dirumah? Jawabannya tentunya pemerintah, khususnya kementrian pendidikan pasti sudah memperhitungkan segala konsekuensinya, selama pandemic, juga bagaimanapun pelatihan untuk guru secara daring juga telah dipersiapkan dan dilaksanakan,mulai dari penerimaan siswa baru secara online, kemudian diikuti dengan tes minat bakat siswa dan juga terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran daring. Contohnya seperti google classroom, zoom, quipper, google meet, dll. Bahkan disetiap sekolah sudah terjadwal program pelatihan khusus pembelajaran daring ini, agar tidak ada guru yang tidak mampu beradaptasi dan menjalankan pembelajaran daring tersebut. Diikuti dengan pertanyaan selanjutnya yaitu; bisakah guru menjangkau ketekunan serta kecerdasan siswa dalam belajar dengan metode daring dimasa pandemic ini? jawabannya, belajar daring ini masih ada proses tatap mukanya dan kesempatan berkomunikasi, jadi guru mungkin bisa melihat dan mengukur kemampuan siswanya apakah siswa tersebut bertanggung jawab, respontif dan pintar. Disusul pertanyaan selanjutnya yaitu; bagaimana jika ada guru yang sudah tua yang masih kurang update dan masi kulot, mungkin untuk bermain hp saja belum pandai? untuk pertanyaan tersebut pastinya ada solusi yaitu dengan system luring, dimana para siswa berkonsultasi kerumah gurunya dan mungkin sebaliknya guru yang mengunjungi rumah muridnya itu namun masih dalam keadaan yang dibatasi dan mengikuti protokol kesehatan.

Melihat pertanyaan tersebut dapat kita kaitkan dengan suatu ayat Al-quran, Q.S Al Mudatsir ayat 38 yaitu “Setiap jiwa yang tergadai (terikat) dengan apa yang telah dikerjakanya”. Mari kita perjelas kandungan dari ayat ini, yang berarti jika seseorang telah terikat atas sesuatu seperti dengan pekerjaannya maka seseorang tersebut harus bisa berusaha dan menjalankan tanggung jawabnya itu apapun rintangannya. Mereka harus bersungguh-sungguh dalam menunaikan apa yang telah mengikatnya. tidak hanya guru dan orangtua maka para siswa pun demikian mereka harus bisa menjalankan apa yang sudah menjadi tanggung jawab mereka, karena dibalik itu Allah SWT akan memberikan suatu imbalan atas apa yang telah mereka kerjakan itu.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun