Pada Minggu, 16 September 2018 badai Manghkut menghantam Hong Kong. Badai dengan kecepatan lebih dari 209 km/jam dan kekuatan super ini menjadi yang terdasyat sepanjang sejarah Hong Kong.Â
Sebelumnya, pihak obsevatori telah mengumumkan kedatangan Manghkut. Pada hari Sabtu, sinyal T3 diumumkan dan terus naik. Pukul 11 malam telah mrncapai T8.
Pemerintah Hong Kong mengimbau warganya untuk melapisi kaca rumah dengan isolatip membentuk tanda silang. Hal ini dilakukan sebagai pencegahan pecahnya kaca dihantam badai.Â
Selain itu, pemerintah mengumumkan pada semua masyarakat untuk tinggal di dalam ruangan dan menjauhi bagian yang terbuat dari kaca. Untuk pekerja migran disarankan untuk tetap tinggal dan tidak mengambil libur di luar. Karena badai ini sangat berbahaya dan semua pelayanan umum ditutup. Bila terpaksa mengambil libur, lebih baik mencari tempat yang aman.
Sejak pukul 00.00 dini hari, semua bis tidak beroperasi. Hanya beberapa MTR (kereta cepat) yang melayani, itu pun hanya beberapa rute saja.Â
Warga yang tinggal di pulau-pulau dan tepi pantai diungsikan sejak hari Jumat. Apalagi mayoritas atap rumah mereka dari seng yang mudah tertiup angin.Â
Sejak Sabtu malam, angin berembus semakin kencang. Warga Hong Kong tidak bisa tidur nyenyak. Suara angin begitu kencang. Minggu, pukul 10 pagi sinyal naik ke T10 dan masih bisa naik lagi. Seluruh warga yang berada di Hong Kong diliputi kecemasan.
Dari kaca jendela terlihat angin begitu kencang menerpa apa pun. Bahkan banyak kaca yang pecah Dan beterbangan, pohon-pohon tumbang, ada beberapa bagian gedung yang runtuh hingga bangunan bergoyang. Kedasyatan badai Manghkut telah menghancurkan berbagai fasilitas di Hong Kong.Â
Badai berakhir malam hari dan berpindah menuju daratan Cina. Sinyal sudah turun menjadi T1. Warga kembali ke aktifitas, meski belum semuanya normal. Mobil pemadam kebakaran, ambulance Dan polisi berlalu lalang. Mereka membersihkan puing-puing dan pohon-pohon yang tumbang. Kerugian diperkirakan mrncapai triliyunan akibat badai ini.
