Mohon tunggu...
Healthy

Jaga Kesehatan Ayah dengan Tolak Angin

12 Agustus 2018   20:31 Diperbarui: 12 Agustus 2018   20:59 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sosok Ayah seringkali dikesampingkan dalam hubungan antara orangtua dan anak. Saat anak sakit, siapa yang pertama kali dicari? Pasti Ibu. Siapa yang pertama kali dipuji, kalau anaknya berhasil mendapatkan juara atau prestasi yang lainnya? Pasti Ibu. Siapa yang pertama kali disalahkan saat anak melakukan perbuatan yang nggak baik? Pasti Ibu.

Padahal tanpa disadari, sosok Ayah sangat berperan penting, loh. Ayah yang berusaha keras untuk mencari nafkah demi menghidupi anak-anak dan istrinya. Meski, Ayah mungkin sering berusaha menyembunyikan ekspresinya di hadapan anak-anaknya. Selalu menampakkan diri sebagai pribadi yang tegas.

Tapi, ingatkah saat pertama kali anak belajar naik sepeda, kemudian terjatuh, Ayah dengan tegas berkata, "jangan menangis, meski kamu terjatuh. Kamu harus bisa bangkit dengan usahamu sendiri!"

Tahukah, bahwa saat itu, sesungguhnya Ayah sedang menyembunyikan kekhawatirannya. Lantas, Ayah yang paling besar senyumnya saat anaknya berupaya untuk berdiri. Hanya saja, semua itu selalu luput dari pandangan.

Untukku sendiri, Ayah adalah sosok yang paling hebat. Dia berangkat untuk mencari nafkah satu jam setelah subuh, berpacu dengan matahari yang mulai bangkit untuk melakukan tugasnya juga. Ah iya, Ayah adalah seorang montir mobil. Ayah bekerja di luar ruangan, nggak seperti Ayah-Ayah lain di luar sana yang bekerja di dalam ruangan, ber-AC pula!

Duduk menatap layar laptop, atau duduk rapat bersama dengan orang-orang penting. Sedangkan Ayah, dia harus berbaring di tanah, membetulkan bagian bawah mobil. Biar hari panas, dengan debu yang menggumpal, hujan, hingga titik-titiknya membasahi setiap ujung rambut Ayah, ia nggak pernah menyerah.

Baginya, di rumah ada anak dan istrinya yang menunggu untuk diberi makan, dibelikan pakaian yang layak, juga pendidikan yang tinggi. Ayah tiba di rumah ketika bulan sudah menggantikan tugas matahari. Bahkan kadang aku sudah terlebih dahulu terlelap sebelum melihat wajahnya. Bagiku, peran Ayah di keluarga, sama pentingnya dengan peran Ibu.

Karena bekerja di luar ruangan, Ayah seringkali harus berkutat dengan cuaca yang nggak menentu, juga debu-debu kendaraan. Hal itu membuat Ayah sering merasa kurang enak badan. Kelelahan bekerja. Pulang terlalu malam, mengakibatkan Ayah hampir setiap hari masuk angin. Ayah tentu nggak boleh sakit, atau semua urusan rumah tangga akan terhambat.

Oleh karena itu, setiap hari, Ibu selalu menyiapkan Tolak Angin di kotak obat. Untuk urusan obat, Ibu nggak pernah mau memberikan sembarangan obat. Dia selalu mengedepankan mutu dan kualitas. Apalagi Tolak Angin satu-satunya obat masuk angin yan mendapat sertifikat Obat Herbal Terstandar dari BPOM RI.

Kalau Ibu sendiri lebih suka menggunakan Tolak Angin Care Roll On. Aku sering melihatnya mengoleskan Tolak Angin Care Roll On di tubuhnya. Minyak angin ini punya aroma yang menyegarkan, kata Ibu. Sebab mengandung zat aktif berupa minyak jahe dan minyak peppermint. Pekerjaan rumah tangga sebagai seorang Ibu juga tentu sama beratnya.

Rutin mengonsimsi Tolak Angin, Ayah dan Ibu jarang sakit, karena Tolak Angin menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, setap aku merasa sakit tenggorokan atau nggak enak badan, Ibu selalu sedia Tolak Angin juga untukku. Besoknya, aku pasti sudah kembali fit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun