Mohon tunggu...
Nunuk Shofiati
Nunuk Shofiati Mohon Tunggu... Aktris - KKN Undp

KKN Pulang Kampung Unversitas Diponegoro Tim 2 2020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN Undip: Memberdayakan Warga Kampung Sendiri dengan Budidaya Cabai Organik dan Pembuatan Pupuk Kompos di Tengah Pandemi

7 Agustus 2020   17:00 Diperbarui: 7 Agustus 2020   17:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik Cuci tangan anak-anak warga Kedung Dolog RT.05 RW.02 Desa Banyumeneng (Sumber: Galeri Penulis)

Banyumeneng, Demak - Pandemi Covid-19 yang merebak di dunia mengharuskan masyarakat melaksanakan kehidupan dengan mematuhi protokol kesehatan. Setelah menjalani karantina mandiri selama 3 bulan, terhitung sejak akhir maret, sekarang masyarakat sudah dapat beraktivitas di luar rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

New normal merupakan gaya hidup masyarakat dunia ditahun 2020 yang dijalankan guna mencegah penyebaran virus SARS-Cov-2. Kepatuhan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari merupakan parameter kesuksesan new normal. Sayangnya, masyarakat masih belum memiliki kesadaran penuh untuk mematuhi aturan new normal.Protokol kesehatan untuk menjalani kehidupan new normal harus dipatuhi oleh semua masyarakat.

Pada KKN mandiri Undip dibawah bimbingan Dr. Rr. Karlina Aprilia, SE, MSc, Akt, Mahasiswa Biologi Undip, Nunuk Shofiati menjalankan program Edukasi Protokol Covid-19 untuk anak usia dini pada minggu kedua pelaksanaan KKN yakni tanggal 12-18 Juli 2020 yang bertujuan untuk mengajarkan kepada anak-anak warga dukuh Kedung Dolog Rt.05 desa Banyumeneng untuk menerapkan protokol Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari, baik saat di sekolah, di rumah, saat bermain, maupun mengaji bersama. Pembagian masker, sosialisasi physical distancing, praktik cuci tangan dan edukasi gambar untuk anak merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam program kerja ini.

Selain dampak pembatasan interkasi dengan orang atau lingkungan luar, pandemi Covid-19 juga memberikan dampak yang sangat  signifikan adalah bidang ekonomi, di mana masyarakat banyak yang kehilangan lapangan pekerjaan. Masyarakat dengan status ekonomi menengah ke bawah harus kehilangan mata pencaharian yang merupakan sumber nafkah seperti para buruh yang dirumahkan, pedagang pasar tradisional yang pasarnya di tutup, dan petani yang tidak bisa menjual hasil pertanian atau kebunnya di pasar. Sektor perekonomian menurun dan banyak masyarakat yang sampai sekarang di era new normal ini masih menganggur dan tidak memiliki penghasilan.

Kegiatan sederhana yang dampaknya sangat besar dan dapat dilakukan oleh semua kalangan adalah menanam. Menanam berbagai tanaman utamanya yang dapat berbuah dapat memberdayakan masyarakat ditengah pandemi. Siapapun bisa menanam baik secara konvensional, atau dengan teknik hidroponik. Dalam kegiatan KKN Pulang Kampung Universitas Diponegoro tahun 2020 ini di bawah bimbingan Dr. Rr. Karlina Aprilia, SE, MSc, Akt telah dilaksanakan program utama KKN yaitu Budidaya Cabai Organik Dalam Polibag dan Pembuatan Pupuk Kompos Organik Berbahan Daun Mahoni Dan Daun Pepaya Dengan Molase Bonggol Pisang guna memberdayakan warga Dukuh Kedung Dolog RT.05 Rw.02 Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak agar dapat membudidayakan 3 varian cabai yaitu cabai merah keriting, cabai rawit setan, dan cabai rawit hijau guna memenuhi kebutuhan warga sehari- hari.

Pelatihan Budidaya 3 Varian Cabai Organik Sistem Polibag Bersama Ibu-ibu Warga Dukuh Kedung Dolog RT.05 Desa Kedung Dolog (Sumber: Galeri Penulis)
Pelatihan Budidaya 3 Varian Cabai Organik Sistem Polibag Bersama Ibu-ibu Warga Dukuh Kedung Dolog RT.05 Desa Kedung Dolog (Sumber: Galeri Penulis)
Harapannya dengan adanya pelatihan ini warga dapat membudidayakan cabai dalam skala kecil di rumah masing-masing dan dapat memenuhi kebutuhan pupuk untuk tanaman budidaya sendiri. Dalam jangka panjang, warga yang sudah memiliki bekal untuk budidaya cabai bisa memulai usaha budidaya cabai skala besar sehingga dihasilkan panen cabai yang melimpah dan dapat dijual untuk meningkatkan perekonomian. Selain hasil panen cabai, warga juga dapat membuat pupuk organik sendiri yang nantinya dapat diproduksi masal beserta dengan label produk yaitu KOMPENI (Kompos Daun Pepaya dan Mahoni).

Oleh: Nunuk Shofiati, Biologi/FSM.

Editor: Dr. Rr. Karlina Aprilia, SE, MSc, Akt

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun