Belakangan ini, Indonesia terus dihiasi dengan ujaran kebencian di dunia maya dan dunia nyata. Banyak oknum yang sengaja menyebarkan kebencian, untuk mendapatkan keuntungan. Seperti yang dilakukan grup Saracen misalnya. Mereka dengan sengaja menawarkan paket kebencian, yang dijual kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Paket kebencian itu kemudian disebarluaskan ke media online, merekrut wartawan gadungan, hingga aktifitas lain sesuai dengan pesanan. Akibat dari semua ini adalah masyarakat jadi mudah terprovokasi, dan berpotensi terpecah belah.
Mari kita sudahi saling membenci antar sesama. Jika kita melihat sejarah, Indonesia tidak mengenal budaya atau tradisi saling membenci. Ribuan suku yang terbentang dari Aceh hingga Papua, juga tidak ada satupun yang mengajarkan kekerasan. Semuanya mengajarkan perdamaian, toleransi, saling hormat menghormati serta tolong menolong. Jika ada selisih paham, ada tradisi saling meminta maaf. Sifat-sifat positif itulah yang kemudian diadopsi dalam sila-sila Pancasila.
Pekan ini, jutaan umat muslim dari seluruh dunia mendatangi tanah suci Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji. Mereka berasal dari berbagai negara, dengan berbagai macam karakter dan budaya. Namun tidak ada satupun diantara mereka yang saling sikut, meski harus berdesakan ditempat yang sama. Tidak ada diantara mereka yang saling mencaci, meski panas terik terus menemani selama ibadah haji. Lalu, bisakah kita seperti yang dilakukan para Jemaah haji tersebut?
Tidak sedikit diantara penduduk Indonesia yang juga ikut menunaikan ibadah haji. Bahkan, orang-orang yang dulu pernah menebar kebencian pada saat pilkada DKI Jakarta, juga turut ikut menunaikan ibadah haji. Tentu kita berharap mereka tidak lagi menebar kebencian, setibanya ditanah air. Kita juga tidak ingin ada pengerahan massa secara besar-besaran, yang berpotensi bisa memecah belah persatuan. Mari kita saling berintrospeksi diri dan mengakui segala kesalahan yang kita perbuat. Mari mulai lembaran baru, dengan meninggalkan jauh-jauh sifat negatif yang bisa memecah belah persatuan.
Ingat, kita memang berbeda suku, agama ataupun hal yang lain. Namun kita sebenarnya adalah bersaudara. Dalam QS Al Hujurat 49:10 disebutkan, "Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat."Mari kita jadikan pegangan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari. Karena kita bersaudara, semestinya kita tidak sibuk mencari perbedaan atau kesalahan orang lain. Mari kita sibuk menebarkan pesan damai di negeri ini.