Manusia dapat lebih mudah menggali berbagai pengetahuan, pandangan hidup, budaya, adat istiadat, serta nilai-nilai yang ada dalam kehidupan melalui sebuah karya sastra. Karya sastra merupakan salah satu bentuk seni yang masih bisa di nikmati dimasa sekarang. Meskipun berbagai teknologi telah berkembang tetapi karya sastra mampu beradaptasi, sehingga karya sastra tidak lekang oleh perkembangan zaman dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Pada awalnya karya sastra hanya berbentuk tulisan saja, sehingga lebih berkesan monoton. Seiring dengan berkembangnya zaman, karya sastra sekarang memiliki ilustrasi yang dapat memberikan gambaran sehingga mampu mendukung dan memperkuat sebuah tulisan.
Karya sastra juga hadir menjadi sebuah media yang dapat menumbuhkan karakter dan menciptakan nilai tertentu. Sebuah karya sastra juga dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan nilai luhur kebudayaan suatu bangsa. Selain itu dalam karya sastra dapat berisi ide ataupun bentuk perwujudan dari hasil pemikiran yang didasarkan pada landasan hidup dan alam sekitar.
Karya sastra sendiri ada dua yaitu karya sastra fiksi dan karya sastra non fiksi. Salah satu perbedaan antara karya sastra fiksi dan non fiksi adalah dalam karya sastra fiksi penulis tidak bertanggungjawab atas kebenaran dalam karya sastranya, sedangkan dalam karya sastra non fiksi penulis bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dalam karya sastranya, baik itu peristiwa, waktu kejadian, maupun informasi yang disampaikan. Semua hal yang ada dalam buku non fiksi adalah nyata terjadi dalam kehidupan.
Adanya perbedaan antara tulisan fiksi dan nonfiksi tidaklah mempengaruhi gaya bahasa dalam penulisannya. Bahasa yang digunakan lebih mengarah kepada pengertian yang terbatas sehingga tidak akan menimbulkan makna ganda.
Sebuah karya sastra yang bagus akan dibuat dengan teliti dan cermat, serta melalui proses yang Panjang. Proses tersebut berawal dari penyusunan kerangka, menguraikannya menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik lagi, hingga proses penulisan naskahnya.
Salah satu proses yang tidak boleh terlewatkan dalam membangun karya sastra adalah mampu memenuhi unsur unsur pembangun karya sastra. Unsur pembangun karya sastra sendiri meliputi unsur intrisik dan unsur ekstrisik. Keduanya menempati tempat tersendiri dalam sebuh karya sastra, dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sehingga mampu membangun cerita yang baik, Â sehingga dapat memberikan dan menghasilkan cerita yang berkualitas.
Demikian sedikit tentang perbedaan karya sastra fiksi dan nonfiksi, semoga bermanfaat.